Media Asuransi, JAKARTA – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.680–6.850 setelah terkoreksi tajam pada penutupan akhir pekan lalu.
Melalui IHSG Daily Analysis untuk Senin, 12 Desember 2022, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengatakan pada perdagangan kemarin (9/12) IHSG ditutup melemah sebesar -1,31% atau -89,10 poin di level 6.715,12. “Untuk hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 6.680–6.850.”
Bank Indonesia mencatat Survei Pemantauan Harga pada Desember 2022 diprediksi terjadi inflasi sebesar 0,37% mtm. Sementara itu, Badan Kebijakan Fiskal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 di sekitar 5% YoY, tumbuh melambat bila dibandingkan dengan kuartal III-2022 yang mencapai 5,72% YoY. Melandainya pertumbuhan ekonomi disebabkan kinerja perekonomian dalam negeri masih terhalang oleh ketidakpastian dan potensi perlambatan ekonomi global.
|Baca juga: MARKET REVIEW: 5 Saham Ini Jadi Penekan IHSG Pekan Lalu
Dari mancanegara, Presiden World Bank, David Malpass, khawatir akan ketidakmampuan global dalam mengelola utang gagal bayar di negara berpendapatan rendah serta meningkatnya utang di negara kaya. World Bank saat ini mengoperasikan International Development Association (IDA), sebuah platform untuk mengatasi kemiskinan pada 74 negara miskin dengan nilai pinjaman tahun ini mencapai US$62 miliar, tumbuh 35% dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, Eurostat melaporkan PDB Eropa tumbuh 0,3% QoQ atau 2,3% YoY. Kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan ekonomi Jerman, investasi modal tetap mendorong kinerja Kawasan, dan kontribusi konsumsi rumah tangga yang baik.
Adapun saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini adalah:
1. BBNI
Buy : 9.550
TP : 9.850
Stop loss : 9.400
Ditutup tepat pada MA-5, bergerak dalam fase uptrend medium term, stochastic goldencross indikasi kuat untuk bullish continuation dengan MACD line bergerak dalam momentum positif.
BBNI menerbitkan Negotiable Certificate Depocit (NCD) pada kuartal IV-2022 sebesar Rp3 triliun. NCD tersebut terdiri dari NCD rupiah Rp2,5 triliun dan NCD dollar AS sebesar US$31,5 juta. Minat investor akan penerbitan NCD ini cukup tinggi dan oversubscribed 2,4 x untuk NCD rupiah, dan 1,6x pada NCD dollar AS. Dana hasil penerbitan NCD akan digunakan untuk ekspansi bisnis.
2. MEDC
Buy : 1.075
TP : 1.110
Stop loss : 1.055
Morning star candle, ditutup diatas MA 50 harinya dan bergerak uptrend dalam medium term. Stochastic pada area netral, MACD line dalam area positif.
Kinerja MEDC pada kuartal III-2022 melampaui estmasi yakni mencatat laba bersih yang tumbuh 614% YoY menjadi US$401 juta. MEDC berhasil menurunkan tren total utang sampai September 2022 dan merealisasikan buyback obligasi global dari total outstanding US$456 juta. Kontribusi Amman Minerals serta Kerjasama MEDC dengan PLN dan Sumitomo untuk pengembangan EBT dapat menjadi nilai tambah.
3. IMAS
Buy : 865
TP : 895
Stop loss : 845
Mencoba rebound dengan membentuk higher high dan higher low, volume menurun indikasi tekanan jual berkurang, stochastic goldencross pada area oversold dan MACD bar histogram bearish terbatas.
Kinerja IMAS sepanjang Januari – September 2022 berhasil mencatat perolehan laba bersih yang tumbuh Rp445,32 miliar dibanding sebelumnya yang mencatat rugi bersih Rp93,43 miliar. Peningkatan tersebut dipicu dari kenaikan pendapatan neto sebesar 33,09% YoY menjadi Rp18,70 triliun. Volume penjualan kendaraan roda dua maupun roda empat akan terus bertambah seiring dengan proyeksi mobilitas yang padat menjelang natal dan tahun baru.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News