1
1

IHSG Diperkirakan Melemah, Ajaib Rekomendasikan DOID, DSNG, & INCO

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak melemah dengan level kisaran 7.188-7.080.

Melalui IHSG Daily Analysis untuk Kamis, 22 September 2022, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menuturkan pada perdagangan kemarin (21 September 2022) IHSG ditutup melemah sebesar -0,12% atau -8,64 poin di level 7.188. “Untuk hari ini IHSG diprediksi bergerak melemah dalam level 7.188-7080.”

Ratih menuturkan sentimen negatif yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini yaitu, keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang resmi menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin menjadi kisaran level 3,00%-3,25%, kenaikan tersebut merupakan level tertinggi sejak 2008.

|Baca juga: IHSG Berpotensi Mixed, Ajaib Rekomendasikan DOID, SMMT, & SLIS

Selain itu, Mortgage Bankers Association (MBA) merilis tingkat rata-rata bunga KPR untuk tenor 30 tahun pada periode minggu ketiga September 2022 melesat 24 basis poin menjadi 6,25%. Tingkat bunga tersebut merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2008. Hal ini sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan The Fed dalam upaya mengembalikan inflasi pada target 2%.

Dari dalam negeri, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bekerja sama dengan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional yang ditargetkan tumbuh 7,9% di tahun 2022.

Sementara itu, Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan tumbuh mencapai 5,4%, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,0%, sejalan dengan melesatnya kinerja ekspor. Namun, pada 2023 ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,2% menjadi 5,0% akibat kenaikan inflasi dan kinerja ekspor yang melandai.

|Baca juga: IHSG Berpeluang Rebound, Cermati 4 Saham Ini

Adapun saham-saham yang menjadi pilihan Ajaib Sekuritas adalah:

1. DOID
Buy : 426
TP  : 440
Stop loss: <412

DOID membentuk candle bullish harami, mencoba untuk melanjutkan fase uptrend dengan berada diatas MA-20. Indikator MACD berada pada level positif.

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) memperpanjang periode buyback dalam tiga bulan kedepan sejak 8 September 2022. Dana yang telah disiapkan maksimum sebesar US$33 juta tahun ini, sehingga dana sisa buyback untuk tiga bulan kedepan sebesar US$12,95 juta. Kenaikan harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak bulan Oktober di level US$448/ ton hari ini turut menjadi katalis positif.

2. DSNG
Buy : 490
TP  : 505
Stop loss: <480

DSNG mencoba untuk rebound dari fase bearish jangka pendeknya, berpotensi membentuk morning star pattern ditandai dengan volume beli yang menguat. Selain itu, Indikator MACD bar histogram telah melemah terbatas.

Emiten CPO PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mengalokasikan Capital Expenditure (CAPEX) sebesar Rp700 miliar hingga Rp 800 miliar di tahun 2022. Sementara itu, hingga paruh pertama 2022 Perseroan telah menggunakan 60% porsi CAPEX tersebut untuk membangun pabrik kelapa sawit dan ekspansi produk panel.

3. INCO
Buy : 6.625
TP  : 6.825
Stop loss: <6.400

INCO bergerak bullish dalam jangka pendek, berhasil tutup diatas MA-5 sampai MA-50. Stochastic oscillator bergerak naik dari area netral dan MACD bar histogram positif.

Emiten nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bersama dengan TISCO dan Shandong Xinhai Technology bekerja sama membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan kapasitas 500 megawatt (MW). Pembangkit tersebut sebagai sumber listrik smelter di Bahodopi, Sulawesi Tengah. Smelter tersebut nantinya akan memiliki kapasitas produksi 73-80 ribu metrik ton feronikel per tahun.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pergerakan Rupiah Diperkirakan Bakal Tertekan
Next Post Harga Emas Masih Akan Tertekan Sentimen The Fed

Member Login

or