IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini berpeluang melanjutkan penguatan terbatas yang akan didorong oleh saham-saham sektor komoditas.

Melalui STOCK TEŔŔACE Fundamental Perspective, Monday 11 Oktober 2021, Pengamat Pasar Modal MNC Asset Management, Edwin Sebayang, menjelaskan bahwa setelah menguat 4,06% selama minggu lalu disertai net buy investor asing cukup fantastis sebesar Rp10,67 triliun, di awal pekan ini IHSG berpeluang melanjutkan penguatan terbatas tetapi kali ini maskot komoditas yang menjadi pendorong bukan dari coal tetapi berasal dari nikel, timah, dan CPO yang masing-masing menguat sebesar +4,34%, +2,65% dan +2,27% di tengah terus berlanjutnya kenaikan yield obligasi AS 10 tahun yang saat ini sudah mencapai level 1,61%.

Sementara sepanjang minggu ini, tuturnya, ada sejumlah rilis beberapa data ekonomi, baik internal maupun eksternal, yang perlu dicermati investor di antaranya dari internal yakni: data penjualan ritel Indonesia per Agustus yang dirilis pada Senin. 

|Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat, Sektor Energi Berpeluang Rally

Sebelumnya pada Juli, penjualan ritel nasional tercatat turun 2,9%. Jika penurunan berlanjut, jelas Edwin, maka appetite investor berpeluang terganggu. Selanjutnya Jumat akan dirilis data Neraca Perdagangan September, yang diperkirakan sebesar US$3,9 miliar, atau turun dari neraca perdagangan Agustus sebesar US$4,7 miliar. 

Dari eksternal, yakni AS, investor menunggu data ekspektasi inflasi pada September diperkirakan 5,3% (konsensus Tradingeconomics) atau meningkat dibandingkan inflasi Agustus sebesar 5,2%. Data lain yang perlu diperhatikan yakni data klaim tunjangan pengangguran mingguan dan data stok minyak mentah dan minyak olahan AS versi Energy Information Agency (EIA).

Dari China, data neraca perdagangan per September diperkirakan sebesar US$47 miliar turun dibandingkan Agustus sebesar US$58,3 miliar. Selanjutnya Kamis, China akan merilis data inflasi September yang diprediksi naik 0,8% month on month (mom) dan 0,1% year on year (you) serta jangan lupa memperhatikan pembayaran kewajiban obligasi Evergrande senilai US$150 juta.