Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, 13 Maret 2023, ditutup menguat sebesar +0,32%.
Melalui IHSG Daily Analysis untuk Jumat, 14 Maret 2023, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan bahwa pada perdagangan kemarin, 13 Maret 2023, IHSG ditutup menguat sebesar +0,32% atau +21,65 poin di level 6.786,96. “IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.720 – 6.855,” katanya.
Pemerintah berencana memberi insentif fiskal berupa fasilitas tax holiday untuk menarik investor menanamkan modalnya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
|Baca juga: Market Review: IHSG Rebound, 3 Saham Unggulan Ini Bakal Cuan
Namun, hal ini dinilai bertentangan dengan konsensus perpajakan global yakni Global Anti Base Eresion (GloBE) yang akan berlaku tahun depan. Adapun, GloBE tersebut memberi syarat penerapan pajak penghasilan (PPh) korporasi dengan tarif minimum sebesar 15%.
Dari mancanegara, kinerja ekspor Korea Selatan pada periode Februari 2023 tercatat -2,7% yoy, lebih rendah dari periode sebelumnya yang tercatat -1,2% yoy.
Kinerja impor Korea Selatan juga terpantau melemah -0,5% yoy, turun dari periode sebelumnya yang tercatat 1,9% yoy.
Sementara itu, India mencatat tingkat inflasi bulan Februari 2023 di level 6,44% yoy, lebih rendah dari periode sebelumnya 6,52% yoy, namun di atas konsensus sebelumnya pada level 6,35% yoy.
IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.720 – 6.855.
1. AMRT
Buy :2;870
TP : 2.960
Stop loss: <2.790
Membentuk morning star candle yang merupakan signal bullish. Stochastic goldencross di area oversold dengan MACD line dan bar histogram dalam momentum bearish terbatas.
Kinerja AMRT per September 2022 lalu mencatat laba bersih sebesar Rp1,75 triliun didorong dari kenaikan top line. AMRT terus agresif melakukan ekspansi dengan menambah gerai. AMRT akan membuka 1.000 gerai baru di tahun ini. Momentum lebaran turut menjadi katalis positif untuk kinerja AMRT mengingat daya beli masyarakat yang tinggi
2. SMGR
Buy : 6.625
TP : 6.825
Stop loss : 6.575
Bottom fishing strategy berpotensi membentuk double bottom, saat ini sudah mulai bergerak pada level support, stochastic di area oversold, MACD bar histogram dalam momentum negatif.
SMGR berhasil melakukan menekan jumlah liabilitas 10,35% yoy mencapai sebesar Rp33,27 triliun. Perolehan laba bersihnya tumbuh 15,12% yoy mencapai sebesar Rp2,36 triliun dipicu dari penurunan beban pajak penghasilan (neto) 43,7% yoy. Adapun kinerja ke depan berpotensi meningkat seiring kebutuhan proyek infrastruktur IKN yang akan meningkatkan permintaan semen.
3. EXCL
Buy : 2.070
TP : 2.140
Stop loss : 2.030
Bergerak sideways pada jangka pendek, membentuk doji candle, volume naik signifikan, stochastic di area oversold, MACD bar histogram bearish terbatas.
Kinerja EXCL sepanjang tahun 2022 mencatat pendapatan yang tumbuh 9% yoy mencapai Rp29,2 triliun. EBITDA tumbuh 7% yoy dengan mencatat total pelanggan tahun 2022 mencapai 57,5 juta. Pada tahun ini, prospek kinerja EXCL masih akan positif didorong momentum Ramadhan yang berpotensi meningkatkan trafik layanan data 10% – 30%.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News