1
1

IHSG Diprediksi Mixed di Awal Tahun, Ajaib Sarankan Beli Saham MEDC, TINS, MAPI

Seorang investor sedang mengamati pergerakan pasar saham. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di hari pertama perdagangan saham di tahun 2025 ini diperkirakan bergerak mixed dalam range 7.000-7.110.

Melalui laporan berita dan saham pilihan Ajaib Sekuritas Kamis, 2 Januari 2025, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, pada perdagangan Senin (30/12/2024) IHSG ditutup naik +0,62% atau +43,33 poin ke level 7.079. “IHSG hari ini (02/01/2025) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.000-7.110.”

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri,  IHSG rebound pada akhir perdagangan bursa di tahun 2024. Namun, jika diakumulasi sejak awal tahun (year to date/ ytd) IHSG terkoreksi -2,65%. Berbagai katalis mempengaruhi volatilitas pergerakan IHSG di tahun 2024, mulai dari kondisi ekonomi hingga politik. Kondisi tersebut memberikan dampak pada lemahnya daya beli, serta depresiasi nilai tukar rupiah.

|Baca juga: Awali 2025, Sebaiknya Fokus di 4 Saham Ini untuk Cari Cuan

Di sisi lain, Pemerintah resmi mengenakan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% hanya untuk barang mewah (PPnBM). Berdasarkan perhitungan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 131 Tahun 2024 (PMK 131/2024) dijelaskan bahwa selain barang mewah barang dan jasa akan dikenakan PPN sebesar 11%.

Peraturan tersebut resmi berlaku mulai 1 Januari 2025. Sebelumnya wacana kenaikan PPN 12% berlaku bukan hanya untuk barang mewah sesuai yang dimuat dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Menimbang hal tersebut, kondisi ketidakpastian regulasi berpotensi memberikan sentimen negatif terhadap pasar saham karena dapat menimbulkan outflow di pasar keuangan domestik.

Dari Mancanegara, Indeks utama Wall Street kompak mengalami koreksi di akhir tahun. Hal ini memberikan sinyal atas kehati-hatian The Fed dalam memangkas suku bunga lanjutan di tahun 2025 dan kebijakan tarif Presiden Trump.

|Baca juga: 6 Keunggulan Berinvestasi di Saham Syariah

Sementara, dari Asia, Badan Pusat Statistik (BPS) China melaporkan Indeks PMI manufaktur pada Desember 2024 masih berada di level ekspansif sebesar 50,1 poin. Aktivitas pabrik mengalami kenaikan seiring dengan naiknya output produksi dan jumlah pesanan baru. Jika diakumulasi, indeks PMI manufaktur China berada di level ekspansif selama 3 bulan beruntun.

 

Saham Pilihan Ajaib Sekuritas

Adapun saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:

1. MEDC
Buy: 1.100
TP: 1.140
Stop loss:1.000

MEDC sideways berpotensi membentuk rounding bottom ke level resistance terdekat di level 1.800. Indikator MACD bar histogram positif dalam momentum akumulasi.

|Baca juga: IHSG Melemah, Ini 4 Peluang Cuan dari Saham Pilihan

Harga minyak mentah WTI kontrak Februari 2024 mengalami apresiasi +1,03% ke level US$71,72 per barel (31/12).

2. TINS
Speculative Buy: 1.070
TP: 1.110
Stop loss: 1.000

TINS berpotensi reversal dari area support di atas MA 5. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi.

Stimulus kebijakan China berupa penerbitan obligasi khusus sebesar  senilai 3 triliun yuan atau US$411 miliar di tahun 2025, serta indeks PMI manufaktur China yang berada di level ekspansif dalam 3 bulan beruntun hingga Desember 2024 berpotensi meningkatkan permintaan timah.

3. MAPI
Trading Buy: 1.410
TP: 1.465
Stop loss: 1.330

MAPI berpotensi reversal di area support. Indikator stochastic crossing di area middle dan MACD bar histogram positif dalam momentum akumulasi.

Kebijakan tarif PPN yang masih sama di level 11% dari sebelumnya yang diwacanakan akan naik menjadi 12% di awal tahun 2025 memberikan katalis positif bagi sektor ritel.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kenaikan PPN Hanya untuk Barang Mewah, DPR Apresiasi Kebijakan Pemerintah
Next Post OJK Minta Perbankan Cermati Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas di 2025

Member Login

or