Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat dalam range 7.500-7.600.
Melalui laporan berita dan saham pilihan Ajaib Sekuritas Kamis, 03 Oktober 2024, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan pada perdagangan Rabu, (2/10/2024), IHSG ditutup turun -1,03% atau -78,87 poin ke level 7.563. “IHSG hari ini (3/10/2024) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.500-7.600.”
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG terkoreksi cukup dalam sejalan dengan outflow investor asing di pasar ekuitas domestik sebesar Rp 662 miliar (2/10/24). Pelaku pasar juga merespon negatif potensi meluasnya konflik di Timur Tengah. Sementara, turunnya daya beli yang tercermin dari deflasi secara bulanan dalam 5 bulan beruntun juga memberi sentimen negatif.
|Baca juga: Usai Koreksi IHSG, MNC Sekuritas Sodorkan Menu Saham Penggoda Hari Ini
Adapun nilai tukar rupiah JISDOR kembali terdepresiasi ke level Rp15.247 per dolar AS. Namun, suku bunga yang mulai dipangkas oleh Bank Indonesia (BI) dan stimulus oleh Bank Sentral China (PBoC) berpotensi memberikan booster bagi kondisi perekonomian global dan domestik.
Dari mancanegara, Wall Street kembali rebound di tengah kekhawatiran pelaku pasar akan meluasnya konflik di Timur Tengah. Di sisi lain, optimisme pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat lebih besar setelah The Fed memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak 4 tahun terakhir dan mengindikasikan pemangkasan lanjutan hingga tahun depan.
Dari Asia, Korea Selatan (Korsel) melaporkan indeks PMI manufaktur berada di level kontraksi sebesar 48,3, serta lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 51,9. Aktivitas industri berada di level kontraksi untuk pertama kalinya dalam 5 bulan terakhir. Output produksi turun sejalan dengan menyusutnya jumlah pesanan baru di tengah ancaman stagflasi.
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Adapun saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:
1. BBRI
Accumulative Buy: 4.900-4.940
TP: 5.100
Stop loss: 4.930
BBRI berpotensi bullish reversal di area support 4.900. Indikator stochastic di area oversold indikasi rebound.
|Baca juga: Wall Street dan Dolar AS Bertenaga saat Konflik Timur Tengah Kian Mendidih
BBRI pada kinerja 8M24(Jan-Aug 2024) membukukan kenaikan net interest income (NII) senilai 2,9% yoy menjadi Rp73,63 triliun. Laba bersih tumbuh 4% yoy menjadi Rp36,20 triliun. Sentimen turunya suku bunga dan menguatnya nilai tukar juga berdampak positif bagi perbaikan kualitas aset BBRI dan mengurangi Cost of Fund.
2. MBMA
Buy: 575
TP: 600
Stop loss: 560
MBMA masih dalam tren bullish jangka pendek di atas MA 20. Indikator MACD bar histogram masih dalam momentum akumulasi.
Harga nikel LME menguat +2,49% ke level US$18.121 per dolar AS(2/10/2024). Adapun per Juni 2024 MBMA melaporkan laba bersih US$19,65 juta atau lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih melaporkan rugi bersih US$20,39 juta. Dari sisi top line, pendapatan MBMA tumbuh 162% yoy menjadi US$921,64 juta.
3. TAPG
Buy: 830
TP: 860
Stop loss: 790
TAPG secara teknikal bullish continuation di atas MA (20,100). Volume menguat. Indikator stochastic crossing di area oversold dan MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi.
Harga CPO kembali naik ke level MYR4.205 per ton (2/10/2024). Pasokan yang berpotensi tertahan akibat kondisi cuaca memberikan dampak pada kenaikan harga. Adapun kondisi ekonomi yang berpotensi ekspansif sejalan dengan penurunan suku bunga menjadi sentimen positif sektor komoditas energi dan CPO.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News