1
1

IHSG Melemah 1,34 Persen

Ilustrasi. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pasar saham Indonesia sampai dengan 27 Oktober 2023 melemah tipis sebesar 1,34 persen year to date (ytd) dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp11,61 triliun. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di Oktober 2023 turun secara ytd sebesar Rp10,47 triliun.

“IHSG melemah sebesar 2,61 persen month to date (mtd) ke level 6.758,79, dengan non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp6,37 triliun mtd. Rata-rata nilai transaksi pasar saham di Oktober turun secara mtd menjadi Rp10,32 triliun. Beberapa sektor di IHSG pada Oktober 2023 masih menguat di antaranya sektor infrastruktur dan sektor healthcare,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam pernyataan yang dikutip Selasa, 31 Oktober 2023.

Dia tambahkan, sejalan dengan pergerakan global, pasar SBN per 26 Oktober 2023 membukukan outflow investor asing sebesar Rp13,63 triliun mtd, sehingga mendorong kenaikan yield SBN rata-rata sebesar 40,86 bps mtd di seluruh tenor. Sedangkan secara ytd, yield SBN naik rata-rata sebesar 25,48 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp47,19 triliun ytd.

|Baca juga: IHSG Menguat Terbatas, Ajaib Rekomendasikan BMRI, PGEO, AUTO

Sementara itu, di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI pada 27 Oktober 2023 melemah 1,38 persen mtd namun secara ytd masih menguat 4,45 persen ke level 360,12. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp842,83 miliar mtd, dan secara ytd masih tercatat outflow Rp1,67 triliun.

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) pengelolaan investasi per 25 Oktober 2023 tercatat sebesar Rp824,24 triliun atau turun 0,40 persen ytdNilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp499,54 triliun atau turun 1,33 persen mtd. Namun, investor Reksa Dana masih membukukan net subscription sebesar Rp5,18 triliun mtd. Secara ytd, NAB meningkat 1,05 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp13,12 triliun.

Menurut Inarno, penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi yaitu tercatat sebesar Rp204,14 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 68 emiten hingga 27 Oktober 2023. Penghimpunan dana per Oktober ini telah memenuhi capaian target di tahun 2023. Sementara itu, pipeline Penawaran Umum masih terdapat 97 dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp54,48 triliun yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan,” tuturnya.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post ANALISIS TEKNIKAL: Yield Obligasi RI 10 Tahun Konsolidasi, Yield Obligasi AS Bersiap Menguat
Next Post Rupiah Diperkirakan masih Dibayangi Pelemahan

Member Login

or