1
1

IHSG Pagi di Akhir Pekan Menghijau

Ilustrasi. | Foto: Doc

Media Asuransi, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan dibuka menghijau. Indeks acuan saham Indonesia mampu menguat di saat bursa saham global tertekan terutama Wall Street meski tak ditampik para investor harus tetap berhati-hati dan waspada.

IHSG Jumat, 12 Januari 2024, perdagangan pagi dibuka menguat di posisi 7.220 dan tak berapa lama terus merekah di 7.247. Level tertinggi pagi ini di 7.253 dan terendah di 7.231. Volume perdagangan tercatat 510 miliar lembar saham senilai Rp318 miliar. Sebanyak 155 saham menguat, sebanyak 123 saham melemah, dan 257 saham stagnan.

|Baca: Investor Abaikan Data Inflasi, Wall Street Bergerak Datar

Sementara itu, bursa saham Wall Street sedikit berubah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena sebagian besar investor mengabaikan data inflasi yang mengecewakan.

Indeks harga konsumen AS

Indeks harga konsumen Departemen Tenaga Kerja, yang merupakan ukuran utama inflasi, naik 3,4 persen dari tahun lalu dan naik sedikit dari November. Data tersebut telah diantisipasi dengan cermat karena implikasinya terhadap potensi penurunan suku bunga Federal Reserve.

Namun setelah sesi yang berliku-liku, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik kurang dari 0,1 persen menjadi 37.711. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,1 persen menjadi 4.780,24. Kemudian Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi tidak berubah di 14.970,19.

|Baca: ERAA, HRUM, TLKM, dan UNTR Jadi Rekomendasi Saham Pilihan di Akhir Pekan

“CPI bukan angka yang bagus tapi juga tidak cukup buruk untuk memberi kita alasan nyata untuk melakukan aksi jual. Dan itu mengapa kami melakukan kekacauan pada level yang sedikit lebih rendah,” kata Steve Sosnick dari Interactive Brokers.

Di antara perusahaan-perusahaan individual, saham Citigroup turun 1,8 persen setelah mengungkapkan biaya miliaran dolar pada kuartal keempat. Bank tersebut akan melaporkan pendapatannya pada Jumat waktu setempat, bersama dengan beberapa pemberi pinjaman besar lainnya.

Boeing turun 2,3 persen karena regulator keselamatan udara AS mengumumkan penyelidikan terhadap perusahaan tersebut menyusul pendaratan darurat pesawat Alaska Airlines pekan lalu setelah sebuah panel meledak di udara.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Setop Beroperasi, OJK Resmi Cabut Izin Usaha Pialang Asuransi Futuready
Next Post Kurs Rupiah Pagi Dibuka Melempem di Rp15.562/US$

Member Login

or