1
1

IHSG Pagi Dibuka Datar tapi 174 Saham Sukses Menguat

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi atau hari terakhir perdagangan di 2023 dibuka stagnan dibandingkan dengan penutupan perdagangan di hari sebelumnya. Namun sayangnya, tak berapa lama indeks acuan saham Indonesia bergerak melemah.

IHSG Jumat, 29 Desember 2023, perdagangan pagi dibuka stagnan di 7.303 dan tak berapa lama melemah ke 7.293. Level tertinggi pagi ini di 7.313 dan terendah di 7.286. Volume perdagangan pagi tercatat 771 miliar lembar saham senilai Rp439 miliar. Sebanyak 174 saham menguat, sebanyak 188 saham melemah, dan sebanyak 234 saham stagnan.

Dow Jones menguat ke rekor baru

Di sisi lain, indeks Dow Jones terlihat menguat ke rekor baru pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu dapat terjadi setelah sesi musim liburan yang sepi dengan para investor bersiap untuk mencatat kenaikan tahunan yang besar.

|Baca: IHSG Berpotensi Melemah di Hari Terakhir Perdagangan 2023

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,1 persen menjadi 37.710,10, mencatatkan penutupan tertinggi kedua berturut-turut sepanjang masa. Indeks S&P 500 berbasis luas naik kurang dari 0,1 persen menjadi 4.783,35. Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi datar di 15.095,14.

“Dua bulan terakhir sungguh spektakuler. Tidak ada investor institusional yang mampu melakukan investasi yang kurang,” kata Steve Sosnick dari Interactive Brokers.

Ekuitas cenderung lebih tinggi sejak akhir Oktober karena pasar telah menerima inflasi yang moderat dan pasar tenaga kerja yang kuat dengan keyakinan bahwa perekonomian AS dapat menghindari resesi. Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan sedikit peningkatan dalam klaim pengangguran. Namun, tingkat tersebut masih rendah menurut standar historis.

|Baca: Indeks Dow Jones Kembali Dekati Rekor Baru

“Kekhawatiran saya saat ini adalah bahwa baik saham maupun obligasi telah menguat begitu agresif, kita benar-benar harus memikirkan skenario yang memungkinkan hal ini terus berlanjut,” kata Sosnick.

Di antara masing-masing perusahaan, Apple naik 0,2 persen setelah pengadilan federal pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) menangguhkan larangan penjualan model jam tangan terbarunya di AS. Larangan penjualan jam tangan tersebut sempat berlaku setelah Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memilih tidak memveto keputusan mengenai hal tersebut.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Berpotensi Melemah di Hari Terakhir Perdagangan 2023
Next Post Pembukaan Perdagangan: Kurs Rupiah Melemah di Rp15.431/US$

Member Login

or