1
1

IHSG Pagi Terkoreksi, 120 Saham di Area Negatif

Seorang pialang saham sedang melintas di screen perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi dibuka stagnan dibandingkan dengan penutupan perdagangan di hari sebelumnya. Namun sayangnya, tak berapa lama harus terempas ke area pelemahan seiring minimnya sentimen positif.

IHSG Rabu, 10 Januari 2024, perdagangan pagi dibuka stagnan di level 7.200 dan tak berapa lama bergerak melemah ke 7.169. Level tertinggi di 7.200 dan terendah di 7.162. Volume perdagangan pagi tercatat 723 juta lembar saham senilai Rp508 miliar. Tercatat sebanyak 155 saham menguat, sebanyak 120 saham melemah, dan sebanyak 225 saham stagnan.

|Baca: KPK Bongkar Dugaan Klaim Asuransi Fiktif, Pelni Buka Suara

Sementara itu, saham-saham Wall Street sebagian besar tergelincir pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu menyusul penurunan perkiraan Bank Dunia dan data perdagangan Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi lebih lambat.

|Baca: IHSG Diprediksi Menguat, Ajaib Jagokan MEDC, TLKM, ARTO

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,4 persen menjadi 37.525,16. Kemudian S&P 500 berbasis luas merosot 0,2 persen menjadi 4.756,50. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik tipis 0,1 persen menjadi 14.857,71.

Pertumbuhan ekonomi global melambat

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat menjadi 2,4 persen pada 2024 dari perkiraan 2,6 persen pada tahun lalu. Hal itu terjadi karena sebagian disebabkan oleh melemahnya aktivitas di Amerika Serikat dan Tiongkok.

Sementara itu, data perdagangan AS pada November menunjukkan penurunan impor dan ekspor, yang mencerminkan melemahnya prospek perekonomian. Adam Sarhan dari 50 Park Investments mengatakan pasar mungkin akan mengalami kenaikan tergantung pada gelombang pendapatan yang akan datang.

|Baca: Konflik Timur Tengah Picu Harga Minyak Dunia Menguat 2%

“Hari ini, pasar sedang menunggu katalis bullish yang besar dan itu lah pendapatan,” pungkas Sarhan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diprediksi Menguat, Ajaib Jagokan MEDC, TLKM, ARTO
Next Post OJK Terus Awasi 7 Perusahaan Asuransi dan 2 Perusahaan Dana Pensiun

Member Login

or