Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat atau di akhir pekan terlihat parkir di zona hijau. Sejumlah sentimen positif berdatangan dan memberi efek terhadap gerak indeks acuan saham Indonesia yang bertahan untuk tidak terpental ke area negatif.
IHSG Jumat, 12 Januari 2024, perdagangan sore berakhir menguat di 7.241, menguat 21 poin atau setara 0,29 persen ketimbang pagi tadi di 7.220. Level tertinggi di 7.271 dan terendah di 7.205. Volume perdagangan tercatat 17 miliar lembar saham senilai Rp9,3 triliun. Sebanyak 228 saham menguat, sebanyak 281 saham melemah, dan sebanyak 257 saham stagnan.
|Baca: Akhir Pekan, Rupiah Perdagangan Sore Perkasa di Rp15.550/US$
Sementara itu, bursa saham Wall Street sedikit berubah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena sebagian besar investor mengabaikan data inflasi yang mengecewakan.
Indeks harga konsumen
Indeks harga konsumen Departemen Tenaga Kerja, yang merupakan ukuran utama inflasi, naik 3,4 persen dari tahun lalu dan naik sedikit dari November. Data tersebut telah diantisipasi dengan cermat karena implikasinya terhadap potensi penurunan suku bunga Federal Reserve.
Namun setelah sesi yang berliku-liku, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik kurang dari 0,1 persen menjadi 37.711. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,1 persen menjadi 4.780,24. Kemudian Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi tidak berubah di 14.970,19.
“CPI bukan angka yang bagus tapi juga tidak cukup buruk untuk memberi kita alasan nyata untuk melakukan aksi jual. Dan itu mengapa kami melakukan kekacauan pada level yang sedikit lebih rendah,” kata Steve Sosnick dari Interactive Brokers.
|Baca: Menilik Perkembangan M&A di Asia pada 2024
Di antara perusahaan-perusahaan individual, saham Citigroup turun 1,8 persen setelah mengungkapkan biaya miliaran dolar pada kuartal keempat. Bank tersebut akan melaporkan pendapatannya pada Jumat waktu setempat, bersama dengan beberapa pemberi pinjaman besar lainnya.
Boeing turun 2,3 persen karena regulator keselamatan udara AS mengumumkan penyelidikan terhadap perusahaan tersebut menyusul pendaratan darurat pesawat Alaska Airlines pekan lalu setelah sebuah panel meledak di udara.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News