1
1

IHSG Tetap Tangguh Meski Overbought, IPOT Rekomendasikan Saham-saham Bullish

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini sudah menembus area psikologis 7.000 yang menandakan optimisme pelaku pasar. Meski demikian, investor harus tetap harus waspada karena kondisi saat ini indeks cenderung overbought dengan kenaikan delapan persen di Juli.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan menegaskan kewaspadaan ini perlu ditingkatkan setelah pada pekan lalu IHSG ditutup di level 7.537 atau melemah kurang lebih 0,08 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

|Baca juga: Riduan Resmi Jadi Dirut, Berikut Daftar Lengkap Direksi dan Komisaris Bank Mandiri (BMRI)

|Baca juga: Profil Riduan yang Kini Jadi Bos Bank Mandiri (BMRI), Pernah Berkarier di BPJS Kesehatan!

“Di masa pelemahan IHSG minggu lalu investor asing tercatat melakukan penjualan mencapai Rp16,4 triliun di pasar reguler,” kata David, dikutip dari risetnya, Selasa, 5 Agustus 2025.

Meski demikian, IHSG tetap menunjukkan ketangguhannya di tengah ketidakpastian global. Indeks ini sempat menguji level resistansi penting, namun berhasil bertahan di atas level MA20. Ini menandakan bahwa optimisme para investor masih kuat.

Pelemahan IHSG pada pekan lalu dipengaruhi sejumlah sentimen dari global dan domestik. Dari global ada harga komoditas seperti minyak mentah, nikel, dan batu bara yang mengalami tekanan dalam beberapa pekan terakhir. Selanjutnya ada sentimen ekspektasi suku bunga The Fed.

|Baca juga: Melonjak 18%, Bank Mega Syariah Bukukan DPK Rp11 Triliun di Semester I/2025

|Baca juga: Bos OJK: Masih Ada Ruang untuk Bank Turunkan Suku Bunga Kredit di 2025

Sementara dari domestik ada sentimen sektor palm oil, di mana ekspor kelapa sawit Indonesia ke India diproyeksikan kembali melewati lima juta ton pada 2025, seiring turunnya tarif impor India menjadi 10 persen dari sebelumnya 20 persen, memperbesar peluang pasar baru bagi emiten sawit nasional.

Proyeksi dan rekomendasi pekan ini

Berbicara tentang potensi market pekan ini 4-8 Agustus 2025, David menegaskan secara umum beberapa sektor besar seperti perbankan mengalami perlambatan pertumbuhan laba, bahkan beberapa big banks mengalami penurunan.

“Hal ini menunjukkan adanya slow economic growth, meski masih akan banyak perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya,” tegasnya.

Merespons dinamika pasar ini, IPOT merekomendasikan sejumlah saham yakni:

1. Buy LSIP (Current Price Rp1.335, Entry Rp1.335, Target Price Rp1.450 (8,61 persen), Stop Loss Rp1.285 (-3,75 persen) dan Risk to Reward Ratio 1:2,3)

LSIP merupakan salah satu andalan di sektor sawit. Dengan pertumbuhan laporan keuangan yang solid, LSIP akan diuntungkan dengan kebijakan baru di sektor sawit. Di sisi lain, meskipun dua hari terakhir harga saham LSIP terkoreksi, tetapi tren LSIP masih bergerak bullish dan bertahan di atas MA20.

2. Buy PGEO (Current Price Rp1.685, Entry Rp1.685 Target Price Rp1.825 (8,31 persen), Stop Loss Rp1.610 (-4,45 persen) dan Risk to Reward Ratio 1:1,9)

Sektor energi bersih masih akan menjadi judul utama pasar modal sampai 2025. Meskipun sektor batu bara & nikel tertekan, namun sensitivitas langsung terhadap harga komoditas fosil relatif kecil. Secara teknikal PGEO masih terus bergerak dalam trend bullish dan terus bertahan di atas MA20.

|Baca juga: Ancaman Kian Mengkhawatirkan, OJK Minta Masyarakat Waspada terkait Penipuan Berbasis AI!

|Baca juga: OJK Sebut Jabar Jadi Wilayah Paling Banyak Kasus Investasi Ilegal dan Pinjol, Kenapa?

3. Buy EXCL (Current Price Rp2.570, Entry Rp2.570, Target Price Rp2.700 (5,06 persen) Stop Loss Rp2.510 (-2,33 persen) Risk dan to Reward Ratio 1:2,2)

Industri telekomunikasi Indonesia merupakan salah satu yang paling dinamis di Asia Tenggara. Pangsa pasar juga masih sangat melimpah dan secara teknikal pergerakan EXCL masih sangat menarik, ada potensi reversal untuk melanjutkan kenaikan.

4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF IDX30 (XIIT)

XIIT merupakan produk dengan komposisi IDX30. Power Fund Series (PFS) XIIT menarik karena memberikan akses instan ke 30 saham paling likuid dan unggulan di BEI, sehingga cocok untuk diversifikasi dengan risiko lebih terukur. Selain itu, sebagai ETF, XIIT bisa dibeli seperti saham dengan biaya rendah dan transparansi tinggi.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK: Premi Asuransi Tumbuh 0,65% Sepanjang Januari-Juni 2025
Next Post ADHI, ESSA, PANI, dan SIDO Jadi Rekomendasi Saham Berpotensi Cuan Hari Ini

Member Login

or