Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi menguat seiring dengan pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan data inflasi konsumen AS bulan Agustus yang dirilis semalam memperlihatkan tingkat inflasi yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya, 3,7% vs 3,2%.
|Baca juga: Rupiah Berpotensi Terdepresiasi Karena Pasar Antisipasi Inflasi Konsumen AS
“Hasil ini bisa menaikan ekspektasi di pasar bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama sehingga dollar AS bisa bergerak menguat terhadap nilai tukar lainnya,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 14 September 2023.
Namun demikian, jelasnya, pergerakan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya tidak seperti ekspektasi. Menurutnya, dolar AS terlihat bergerak melemah terhadap nilai tukar lainnya pasca rilis data inflasi AS yang menaik. Kemungkinan pasar melihat tidak ada kejutan di kenaikan inflasi AS kali ini.
Pagi ini, sambung Ariston, dolar juga terlihat masih melemah terhadap nilai tukar utama dan regional. Sentimen pasar terhadap aset berisiko juga bagus. Indeks saham Asia bergerak positif.
“Jadi hari ini, ada potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS, mungkin ke arah support Rp15.330-Rp15.300. Dan potensi pelemahan ke arah Rp15.400.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News