Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang menguat setelah data inflasi konsumen AS pada April menunjukkan penurunan.
Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra menjelaskan rupiah mungkin berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS setelah data inflasi konsumen AS bulan April yang dirilis semalam menunjukkan penurunan menjadi 4,9% VS 5,0%.
|Baca juga: Tunggu Data Inflasi AS, Rupiah Masih Berpotensi Terdepresiasi
“Penurunan ini meningkatkan ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS akan menahan suku bunga acuannya di pertemuan Juni nanti. Dan ini bisa mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” jelas dia kepada Media Asuransi, Kamis 11 Mei 2023.
Menurut dia, angka inflasi yang mulai turun memberikan ruang bagi the Fed untuk tidak menaikan suku bunganya untuk sementara waktu sambil melihat dampak kenaikan suku bunga sebelumnya terhadap perekonomian AS.
Ariston memaparkan ekspektasi terhadap jeda kenaikan suku bunga acuan AS tersebut juga bisa mendorong pelaku pasar masuk lagi ke aset berisiko seperti aset-aset di emerging markets termasuk rupiah.
“Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah RP14.700 per dolar AS-Rp.14.680 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.750 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News