1
1

Infovesta: Investor Bisa Akumulasi Saham dengan Tingkat Dividend Yield Menarik

Seorang investor sedang memperhatikan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama mencatat dalam sepekan ke depan, pada pasar saham, investor diharapkan dapat mulai mengakumulasi pada saham dengan mempunyai potensi laporan keuangan kembali mencatatkan kinerja yang meningkat dan investor dapat memilih saham dengan memberikan tingkat dividen yield yang menarik.

Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi SUN. Investor dapat mengurangi porsi tenor jangka pendek dan menambah porsi tenor menengah hingga panjang.

Dikutip dari Weekly Mutual Funds Update, Senin, 19 Februari 2024, Tim Riset Infovesta menerangkan dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +1,39% ke level 7.335,55. Indeks sektoral sebagian besar kompak menguat terutama sektor perbankan yang mencatatkan pertumbuhan sebesar +1,34% serta asing melakukan aksi net buy sebanyak Rp7,67 triliun dengan porsi terbesar pada saham BBRI (Rp1,8 triliun), BMRI (Rp1,5 triliun), dan BBCA (Rp1,3 triliun). Sentimen dari domestik, pasca pemilu dengan melihat hasil quick count Pilpres 2024 sementara diungguli oleh pasangan 02 (Prabowo-Gibran).

|Baca juga: Strategi Investor Modal Ventura (VC) Alami Pergeseran pada 2023

Pelaku pasar merespon positif terhadap IHSG pada hasil quick count Pilpres 2024. Disisi lain, rilis survei indeks keyakinan konsumen (IKK) meningkat menjadi 125,0 poin (vs 123,8 poin pada Desember 2023). Tingkat IKK yang menunjukan optimisme masyarakat terhadap consumer spending masih akan tetap kuat. Rilis data neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebanyak US$2,01 miliar (vs US$3,3 miliar), meskipun nilai surplus tidak sebanyak periode sebelumnya.

Harga komoditas yang masih dalam tren pelemahan dan pertumbuhan ekonomi global yang melambat terutama dari China sebagai salah satu mitra dagang terbesar di Indonesia, hal ini tercermin pada nilai ekspor terbaru menunjukan penurunan sebesar -8,06% yoy (vs -5,85% yoy pada Des’23) dan nilai impor menunjukan peningkatan sebesar 0,36% yoy (vs -3,81% yoy).

Sentimen dari global, rilis data penjualan ritel AS melambat sebesar 0,6% yoy (vs 5,3% yoy pada Des’23) dan rilis data perumahan baru AS turun sebesar 14,8% menjadi 1.331 juta (vs 1.562 juta pada Desember 2023). Berbagai rilis data ekonomi AS terbaru menunjukkan perlambatan, hal ini dapat menjadi angin segar untuk pelaku pasar terkait kebijakan the Fed selanjutnya. Sedangkan pada pasar obligasi, Infovesta Govt. Bond Index naik sebesar +0,01% ke level 10,174.06 poin.

Sentimen dari domestik yakni pemilu turut menjadi sentimen positif untuk pasar obligasi domestik. Sentimen dari global, rilis data inflasi AS menunjukan perlambatan sebesar 3,1% yoy (prev: 3,4% yoy; cons: 2,9% yoy), meskipun masih dibawah ekspektasi pelaku pasar. Laju inflasi yang masih cukup lambat untuk turun sehingga memicu the Fed masih akan tetap menahan laju suku bunga FFR pada level yang tinggi hingga laju inflasi menyentuh di level 2%.

Pejabat The Fed, Bowman, memberikan pernyataan tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga FFR lanjutan dan pemangkasan suku bunga FFR besar kemungkinan akan dilakukan pada tahun ini sesuai dengan Dot Plot pejabat The Fed.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Siap Lunasi Obligasi, Peringkat Oto Multiartha Ditegaskan idAA+ Outlook stabil
Next Post Salah Satu Direksi Bank Mas Mengundurkan Diri, Ini Profilnya

Member Login

or