Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan dalam sepekan ke depan, dari sisi katalis penggerak pasar cenderung lebih minim sentimen sehingga investor diproyeksikan akan menanti data rilis kedua GDP AS kuartal IV/2024 dan inflasi tingkat PCE.
“Pada pasar saham, tekanan diprediksi mereda secara lebih terbatas, investor dapat memanfaatkan buy on weakness pada saham big-cap dengan valuasi undervalued. Sedangkan pada obligasi, diprediksi masih dapat melanjutkan tren penguatan namun lebih terbatas,” jelas Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 25 Februari 2025.
Investor disarankan untuk masih mengoleksi seri yang memiliki long duration agar lebih optimal dalam merasakan momentum kenaikan harga dan disaat yang bersamaan mendapatkan kupon yang lebih tinggi.
|Baca juga:Begini Cara OJK Pastikan Saham hingga Obligasi Diterbitkan Korporasi dengan Fundamental Kuat
Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +2,48% ke level 6.803,00 dipicu oleh menguatnya mayoritas indeks sektoral. Disisi lain, investor asing masih melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp1,16 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top leader IHSG yakni DCII (+71,60%), BREN (+12,20%) dan TPIA (+15,05%).
Dari sentimen domestik, surplus neraca dagang Indonesia meningkat menjadi US$3,45 miliar melampaui ekspektasi pasar sebesar US$1,91 miliar. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh penurunan impor yang tidak terduga pada awal tahun.
Dari China, PBoC mempertahankan tingkat suku bunga untuk tenor 1 tahun di level 3,1% dan tenor 5 tahun di level 3,6%. Keputusan itu diambil di tengah fluktuasi yuan dan kebijakan perdagangan agresif Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan ekonomi AS melalui pajak impor.
|Baca juga: Disokong Saham Apple dkk, Kapitalisasi Pasar Indeks S&P 500 Tembus US$54,5 Triliun
Sementara itu, menurut estimasi awal PMI Manufaktur AS naik menjadi 51,6 poin, menandakan pemulihan berkelanjutan di sektor tersebut. Pasar obligasi dalam sepekan terakhir masih ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik +0,34% ke level 10.626,60.
Yield SBN 10-tahun dan US Treasury Yield 10-yr bergerak bullish yakni masing-masing turun sebesar – 3,60bps WoW ke level 6,81% dan -5,00bps ke level 4,42%. Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 5,75% sesuai dengan ekspektasi pasar. Keputusan ini sejalan dengan strategi BI untuk menjaga inflasi tetap terkendali, dengan target 2,5±1%, sekaligus menstabilkan nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian global.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News