1
1

Infovesta: Penguatan Pasar Saham Bakal Berlanjut Tapi Terbatas

Grafis perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan penguatan pada pasar saham diprediksi berlanjut tetapi secara lebih terbatas.

“Pasar masih berpotensi menguat secara teknikal sehingga investor masih dapat memanfaatkan buy on weakness pada saham big-cap dengan valuasi undervalued,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 19 Agustus 2025.

Sedangkan pada obligasi, tren sideways dengan potensi kenaikan yield diprediksi akan terjadi dikarenakan Ketua The Fed Jerome Powell masih menyatakan belum ada keputusan final untuk FOMC September di tengah kekhawatiran dampak tarif Trump serta kondisi pasar tenaga kerja.

|Baca juga: IHSG Diprediksi Bervariasi, Ajaib Rekomendasikan Beli Saham INDF, PANI, SILO

Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +4,85% ke level 7.898,38 dipicu oleh menguatnya saham big bank dan mayoritas indeks sektoral. Kemudian, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp6,68 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top leader IHSG yakni DCII (+28,04%), BBRI (+11,35%), dan DSSA (+17,81%).

Dari sentimen global, Trump menandatangani perintah perpanjangan gencatan hingga 10 November, menunda kenaikan tarif yang seharusnya berlaku Selasa pada pekan kemarin. De–eskalasi dimulai saat AS dan China sepakat mengurangi aksi saling balas kenaikan tarif dan melonggarkan pembatasan ekspor pada magnet tanah jarang serta sejumlah teknologi tertentu.

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Langkah ini menghapus salah satu sumber ketidakpastian bagi pasar, yang kini menunggu data ekonomi untuk melihat apakah tarif berdampak pada harga dan apa langkah The Fed pada pertemuan September. Kemudian, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Produsen (IHP) untuk Juli naik 0,9% MoM. Secara tahunan, IHP tumbuh 3,3% YoY, pelaku pasar mengurangi taruhan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September.

Meski begitu, pemangkasan seperempat poin masih menjadi skenario yang paling mungkin pada pertemuan berikutnya. Inflasi produsen yang kuat bisa membuat sebagian pembuat kebijakan ragu karena tekanan harga tampak kembali meningkat.

Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik tipis +0,65% ke level 10.986,72. Pergerakan Yield SBN 10- tahun bergerak bullish yakni turun sebesar -4,95bps WoW ke level 6,50%. Dari global, rally-nya pasar hingga akhir pekan kemarin masih terdorong oleh ekspektasi akan siklus pelonggaran moneter oleh The Fed.

Adapun ekspektasi tersebut tercermin oleh hasil survei CME Fedwatch yang menunjukkan probabilitas pemangkasan FFR sebesar-25bps pada FOMC September hampir mencapai 100%, yakni 99,80%. Dalam sepekan ke depan, pasar akan wait & see rilis data domestik seperti pertumbuhan kredit dan tingkat suku bunga. Sedangkan dari global akan ada FOMC Minutes.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Anthony Egerton Diangkat Jadi Presdir Asuransi FPG Indonesia
Next Post Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi MTD per 15 Agustus 2025

Member Login

or