1
1

Infovesta: Penguatan Pasar Saham Berlanjut Tapi Terbatas

Suasana Bursa Efek Indonesia di Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan penguatan pada pasar saham diprediksi berlanjut tetapi secara lebih terbatas.

“Pasar masih berpotensi menguat secara teknikal sehingga investor masih dapat memanfaatkan buy on weakness pada saham bigcap dengan valuasi undervalued,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Updated dikutip, Selasa, 26 Agustus 2025.

Sedangkan pada obligasi, tren sideways dengan potensi penurunan yield diprediksi akan terjadi dikarenakan Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal akan terjadi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

|Baca juga: Respons Pidato Powell, IHSG Awal Pekan Ditutup Menguat 

“Dalam sepekan ke depan, pasar akan wait & see rilis data dari global akan rilis data GDP Growth Rate QoQ 2nd Est dan Core PCE Price Index MoM.”

Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar -0,50% ke level 7.858,95 dipicu oleh melemahnya saham big caps. Disisi lain, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp2,74 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top laggard IHSG yakni DSSA (-14,88%), DCII (-5,53%), dan BBCA (-2,87%).

Dari sentimen domestik, saham DSSA ambles hingga menyentuh Auto Reject Bawah sepanjang perdagangan Kamis, usai MSCI mengumumkan pemangkasan bobot dalam MSCI Indonesia Index pada tinjauan indeks Agustus 2025. Peninjauan yang dilakukan MSCI dipicu oleh ketidakpastian terkait jumlah saham beredar atau free float DSSA, sementara emiten ini memiliki kontribusi besar dalam proforma indeks.

|Baca juga: Asuransi Ramayana (ASRM) Sampaikan Klarifikasi soal Pengenaan Sanksi dari BEI

Dari Global, Powell berkomentar dengan membuka peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan September. Meski demikian, ia menekankan pentingnya data ketenagakerjaan dan inflasi yang akan dirilis sebelum pertemuan tersebut. Pasca komentar Powell, pelaku pasar meningkatkan taruhan pemangkasan suku bunga September, dengan probabilitas hampir 90%, naik dari sekitar 75% sebelum pidato Powell.

Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik tipis +0,23% ke level 11.011,55. Pergerakan Yield SBN 10- tahun bergerak bullish yakni turun sebesar -3,20bps WoW ke level 6,47%.

Dari domestik, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19–20 Agustus 2025 memutuskan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5%. Pemangkasan BI Rate pada pertemuan Agustus ini sekaligus menjadi yang keempat tahun ini setelah pada Januari, Mei, dan Juli lalu.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Gelar Siaran Literasi Pindar Terlama 25 Jam di YouTube, AFPI Raih Rekor MURI
Next Post Mau Jemput Rezeki? 6 Saham Berikut Wajib Dipantau Hari Ini!

Member Login

or