1
1

Infovesta: Tekanan di Pasar Saham Diperkirakan Mereda Terbatas

Media Asuransi, JAKARTA – Dalam sepekan ke depan, tekanan pada pasar saham diprediksi mereda secara lebih terbatas sehingga investor dapat melakukan aksi buy pada saham big-cap dengan valuasi undervalued.

Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi seri SUN mengingat harga sedang undervalued alias murah. “Di tengah masih tinggi risiko, investor menerapkan strategi barbel dengan menyeimbangkan bobot antara porsi tenor jangka pendek dan jangka panjang,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 7 Januari 2025.

|Baca juga: 5 Tips Bijak Berinvestasi di Pasar Saham

Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +1,82% ke level 7.164,43 dipicu oleh menguatnya saham big caps dan mayoritas indeks sektoral. Di sisi lain, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp256,38 miliar dalam sepekan.

Dari sisi saham, top leaders IHSG yakni GOTO (+23,81%), BREN (+5,16%) dan BRMS (+30,12%). Dari sentimen domestik, PMI Manufaktur Indonesia naik menjadi 51,2 poin. Ini adalah pertumbuhan pertama dalam aktivitas pabrik sejak Juni 2024, karena output tumbuh sedikit tetapi lebih cepat daripada periode November. Selain itu, pesanan baru meningkat untuk pertama kalinya dalam enam bulan, sementara penjualan luar negeri naik sedikit, menandai kenaikan pertama mereka dalam hampir setahun.

|Baca juga: 5 Tips Mujarab Dapat Cuan saat Pasar Saham Masih Belum Bergairah

Dari China, PMI Manufaktur NBS turun menjadi 50,1 poin di bawah estimasi pasar sebesar 50,3 poin. Hal ini menandai ekspansi bulan ketiga berturut-turut dalam aktivitas pabrik, menyusul serangkaian langkah dukungan dari China sejak akhir September 2024. Dari AS, PMI Manufaktur ISM naik sebesar 0,9 poin menjadi 49,3 poin, melampaui ekspektasi pasar sebesar 48,4 poin.

Hasil tersebut mencerminkan laju kontraksi paling lemah di sektor manufaktur AS sejak 50,3 yang tercatat pada bulan Maret, yang merupakan satu-satunya periode ekspansi dalam industri tersebut sejak September 2022.

Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik +0,08% ke level 10.474,86. Yield SBN 10-tahun bergerak bullish yakni turun sebesar -3bps WoW ke level 7,05%. Begitupula dengan pergerakan yield US Treasury tenor 10-tahun yang dalam sepekan bergerak turun tipis yakni -2bps WoW ke level 4,60%.

Sentimen dari domestik, tingkat inflasi tahunan Indonesia naik menjadi 1,57% YoY dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,55% YoY. Kenaikan ini disebabkan terjadinya kenaikan harga pada komponen seperti makanan, perumahan, perabotan, sandang, kesehatan, akomodasi, pendidikan dan rekreasi & budaya.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wamenkeu Sebut Belanja Negara untuk Melindungi Rakyat dan Jaga Stabilitas Ekonomi
Next Post Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi MoM per 3 Januari 2025

Member Login

or