1
1

Infovesta: Tekanan Pasar Saham Akan Mereda Terbatas

Seorang pekerja sedang melintas di layar screen Bursa Efek Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memprediksi dalam sepekan ke depan tekanan pada pasar saham akan mereda secara lebih terbatas sehingga investor dapat melakukan aksi buy pada saham big-cap dengan valuasi undervalued.

Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi seri SUN mengingat harga sedang undervalued alias murah. “Di tengah masih tinggi risiko, investor menerapkan strategi barbel dengan menyeimbangkan bobot antara porsi tenor jangka pendek dan jangka panjang,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 24 Desember 2024.

Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar -4,65% ke level 6.983,87 dipicu oleh melemahnya saham big bank dan indeks sektoral. Kemudian, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp4,09 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top laggards IHSG yakni BMRI (-5,81%), TLKM (-8,60%) dan BBCA (-3,98%).

|Baca juga: Tekanan Pasar Saham Diprediksi Mereda Terbatas

Dari sentimen domestik, surplus neraca dagang Indonesia melonjak menjadi US$4,42 miliar, melampaui estimasi pasar sebesar US$2,21 miliar yang didorong oleh lonjakan ekspor. Kemudian, pertumbuhan kredit tumbuh 10,79% YoY tetapi lebih rendah jika dibandingkan bulan lalu sebesar 10,92% YoY. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh terjaganya minat penyaluran kredit perbankan, berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, besarnya dukungan pendanaan dari pertumbuhan DPK, serta dampak positif KLM Bank Indonesia yang disalurkan kepada sektor prioritas.

|Baca juga: Kebijakan Pemerintah Pro Growth dan Peningkatan Daya Beli Jadi Katalis Positif di Pasar Saham

Dari China, penjualan ritel naik 3% YoY di bawah ekspektasi pasar sebesar 4,6% YoY yang disebabkan penjualan menurun tajam untuk produk olahraga dan hiburan, kebutuhan sehari-hari dan peralatan rumah tangga serta perlengkapan audio visual. Selain itu, penjualan terus turun untuk minuman, tembakau & alkohol.

Dari AS, penjualan eceran di AS meningkat 0,7% MoM di atas perkiraan pasar sebesar 0,5% MoM. Data terus menunjukkan belanja konsumen yang kuat selama musim belanja liburan. Peningkatan terbesar yakni penjualan di dealer kendaraan bermotor & suku cadang dan pengecer non toko.

Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup melemah. Infovesta Gov. Bond Index turun -0,11% ke level 10.439,94. Yield SBN 10-tahun dan US Treasury Yield 10-Yr bergerak bearish yakni masing-masing naik sebesar +2,20bps WoW ke level 7,06% dan+12,00bps WoW ke level 4,52%.

Sentimen dari domestik, Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga di level 6% pada rapat Pleno Desember 2024. Sentimen dari global, The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga FFR sebesar 25bps ke level 4,5% tetapi pada rapat tersebut mengindikasikan bahwa pada tahun 2025 hanya akan terjadi dua kali pemangkasan suku bunga.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Obligasi SMF senilai Rp844 Miliar Akan Jatuh Tempo 3 Bulan Lagi
Next Post Market Brief: Nasdaq dan S&P 500 Melonjak, Saham Nvidia dan Chip Pimpin Penguatan Teknologi

Member Login

or