Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama mencatat dalam sepekan ke depan tekanan pada pasar saham diprediksi mereda secara lebih terbatas sehingga investor dapat memanfaatkan buy on weakness pada saham big-cap dengan valuasi undervalued.
Sedangkan pada obligasi, diprediksi masih dapat melanjutkan tren penguatan tetapi lebih terbatas. “Investor disarankan untuk masih mengoleksi seri yang memiliki long duration agar lebih optimal dalam merasakan momentum kenaikan harga dan di saat yang bersamaan mendapatkan kupon yang lebih tinggi,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 18 Februari 2025.
|Baca juga: The Fed Mengerem Pemangkasan Suku Bunga, BI Diprediksi Pertahankan BI Rate
Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar -1,54% ke level 6.638,46 dipicu oleh melemahnya saham big caps. Kemudian, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp3,00 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top laggards IHSG yakni BREN (-12,46%), BBRI (-4,22%) dan BBCA (-4,01%). Untuk pasar saham, investor terpapar oleh sentimen domestik dan global.
Dari sentimen domestik, indeks keyakinan konsumen Indonesia periode Januari 2025 turun menjadi 127,2 poin dari level tertinggi pada Desember 2024 sebesar 127,7 poin, turun untuk pertama kalinya dalam tiga bulan di tengah melemahnya daya beli dan terus menyusutnya kelas menengah.
|Baca juga: Bursa Asia Kompak Menguat di Penutupan Senin
Selain itu, isu dari beberapa emiten saham big caps milik konglomerat Pradjogo Pangestu yang tidak jadi masuk indeks global MSCI juga menahan kinerja IHSG. Sedangkan dari global, dari China, indikator pasokan uang M2 meningkat 7% YoY menjadi 318.458,75 Miliar CNY dan di bawah perkiraan pasar sebesar 7,2% YoY.
Sementara itu, penjualan eceran di AS mengalami kontraksi -0,9% MoM pada, jauh lebih buruk dari perkiraan pasar sebesar -0,1% MoM. Ini adalah penurunan terbesar dalam penjualan eceran sejak Maret 2023, dengan cuaca buruk dan kebakaran di Los Angeles membebani pengeluaran konsumen.
Pasar obligasi dalam sepekan terakhir masih ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik +0,39% ke level 10.590,09. Yield SBN 10-tahun dan US Treasury Yield 10-yr bergerak bullish yakni masing-masing turun sebesar – 2,03bps WoW ke level 6,90% dan -2,00bps ke level 4,47%.
Di tengah kenaikan inflasi AS tingkat konsumen (CPI) ke level 3% YoY, jelang akhir pekan investor lebih merespons positif rilis inflasi tingkat produsen (PPI) yang memang lebih sering dijadikan The Fed sebagai salah satu penentu kebijakan moneter. Inflasi PPI AS menjadi 0,4% MoM, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,5% MoM yang dipimpin oleh harga pangan dan energi.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News