1
1

Investor Disarankan Manfaatkan Momentum Koreksi IHSG

Bursa Efek Indonesia. Foto: Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama menyarankan investor untuk melakukan strategi average down pada pasar saham dengan memanfaatkan momentum terkoreksinya IHSG.

Melalui Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta Utama menerangkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan yang lalu bergerak sideways dengan memberikan pertumbuhan positif sebesar 0,62% di level 7.089.

Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh adanya rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan Indonesia pada Q3-2022 meningkat menjadi 5,72% (vs 5,45% pada Q2-2022) dan di atas konsensus pasar sebesar 5,7%. Kontribusi PDB terbesar masih ditopang oleh konsumsi yang sejalan dengan rilis data tingkat keyakinan konsumen meningkat ke level 120,3 poin.

Di sisi lain, kinerja IHSG dipengaruhi oleh kinerja indeks Asia yang ditutup menguat. Sedangkan dari Global, rilis data inflasi di Amerika Serikat mengalami perlambatan menjadi 7,7% pada Oktober 2022 dan lebih rendah dari ekspektasi pasar. Tertekannya inflasi disebabkan oleh menurunnya biaya energi, makanan, serta harga mobil bekas dan truk.

|Baca juga: MARKET REVIEW: IHSG Melemah Hampir 1%, 3 Sektor Ini Jadi Pemberat

Imbas dari perlambatan inflasi, mengungkit kinerja indeks global dan domestik yang mengalami penguatan menjelang akhir pekan lalu. Sedangkan dari negara China, kembali merelaksasikan pembatasan wilayahnya setelah melakukan penguncian wilayah akibat kasus baru Covid-19.

Komisi Kesehatan Nasional China mengambil langkah pelonggaran lebih signifikan dari kebijakan Zero Covid Policy sebelumnya. Hal itu menjadi sentimen positif untuk pasar. Sedangkan dari pasar obligasi dalam sepekan terakhir, imbal hasil obligasi Treasuri AS 10-tahun turun signifikan menjadi 3,8% (terendah dalam satu bulan).

Sentimen dari global, melandainya angka inflasi tahunan dan inflasi inti pada Oktober 2022 dan di bawah ekspektasi pasar. Hal itu, membuat pelaku pasar kini mengekspektasikan kenaikan suku bunga The Fed hanya 50 bps di bulan Desember, dengan terminal rate turun di bawah 5%.

Melihat kondisi pasar saat ini, investor dapat melakukan strategi average down pada pasar saham dengan memanfaatkan momentum terkoreksinya IHSG. Serta akan adanya potensi window dressing menjelang akhir tahun.

Sedangkan pada pasar obligasi, investor dapat melakukan investasi dengan adanya potensi The Fed dalam memperlambat laju kenaikan suku bunganya. Investor diharapkan tetap memperhatikan kondisi pasar, terutama di domestik saat ini kasus Covid-19 sudah mulai mengalami kenaikan kembali, imbas sub-varian baru Omicron.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MARKET REVIEW: IHSG Melemah Hampir 1%, 3 Sektor Ini Jadi Pemberat
Next Post Nilai Tukar Rupiah Masih Berpeluang Menguat

Member Login

or