1
1

Investor Koleksi Reksa Dana di Tengah Ketidakpastian Pasar yang Berlanjut

Ilustrasi pasar reksa dana. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Investor cenderung mengoleksi produk reksa dana sebagai portofolio investasi mereka di tengah ketidakpastian pasar yang berlanjut. Pasalnya, investasi pada instrumen reksa dana memiliki tingkat risiko menengah ke bawah.

Statistik data Otoritas Jasa Keuangan menunjukan total nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana per akhir bulan Desember 2023 telah terjadi peningkatan sebesar +1,6% MoM menjadi Rp504,94 triliun. Peningkatan NAB terbesar terutama pada produk reksa dana pasar uang yang saat ini memiliki total NAB sebesar Rp83,27 triliun.

Berdasarkan jumlah unit penyertaan reksa dana pasar uang, terproteksi, ETF & indeks mengalami peningkatan pertumbuhan. Dalam Weekly Mutual Funds Update yang dikutip, Selasa, 23 Januari 2024, Tim Riset Infovesta Utama menerangkan hal ini menunjukkan bahwa investor mengoleksi jenis reksa dana dengan tingkat risiko menengah kebawah.

|Baca juga: Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi YoY 12 Januari 2024

“Ketidakpastian pasar yang berlanjut membuat tingginya tingkat volatilitas pasar masih terjadi. Sentimen kuat datang dari global terutama AS dengan narasi inflasi yang masih belum mencapai target The Fed yakni di level 2%.”

Hal ini membuat The Fed tetap menahan laju suku bunga FFR di level yang tinggi. Meskipun tren inflasi sepanjang tahun menunjukkan perlambatan, namun beberapa data ekonomi AS menunjukkan tetap solid, sehingga memicu persepsi pasar yang tinggi.

“Dengan menimbang keadaan pasar tersebut, cukup wajar jika besaran total dana aktiva bersih reksa dana pasar uang terus meningkat.”

Pengelola investasi menempatkan dana kelolaan pada investasi dengan tingkat risiko yang rendah untuk meminimalisir dampak dari volatilitas pasar. Penempatan terbesar pada instrumen reksa dana pasar uang pada tahun ini akan beralih.

Menurut Infovesta, pengelola investasi ke depan bersiap-siap untuk dapat mulai mengakumulasi pada jenis komposisi underlying risk-on. “Pengelola investasi dapat memanfaatkan momentum pemangkasan suku bunga di tahun ini. Sehingga besaran dana kelolaan investasi terutama pada jenis reksa dana saham dan obligasi berpotensi akan meningkat.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Dunia Tergerus
Next Post IHSG Pagi Dibuka Menguat

Member Login

or