1
1

Investor Perlu Waspadai Risiko Volatilitas Jangka Pendek dan Menengah

Grafis perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas mengingatkan investor untuk fokus pada risiko jangka pendek dan menengah seiring dengan adanya risiko volatilitas karena ketidaksinkronan antara pasar dan The Fed terkait dengan kemungkinan pemangkasan FFR tahun ini.

Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – May policy rate decision: Sharpening focus on shorter-term risk, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menjelaskan sesuai ekspektasi, BI mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75% serta suku bunga simpanan dan fasilitas pinjaman masing-masing di 5,0% dan 6,50% selama empat bulan berturut-turut.

|Baca juga: MARKET REVIEW: IHSG Berada di Zona Merah, BYAN & GOTO Jadi Pemicu

“Inflasi IHK di Indonesia terus menunjukkan tren menurun ke arah targetnya dengan laju sebesar 4,3% YoY di bulan April, sementara inflasi inti terus terkendali di bawah 3% dalam dua bulan terakhir.”

Dia menjelaskan volatilitas pasar meningkat dalam beberapa waktu oleh faktor global yang menyebabkan kecenderungan sentimen flight-to-quality. Risiko terbesar dalam jangka pendek adalah negosiasi pagu utang AS yang menciptakan ketidakpastian atas kemampuan AS untuk membayar tagihannya. “Namun kami melihat ini sebagai volatilitas sesaat akibat ketidakpastian situasi politik AS dan bukan merupakan permasalahan fundamental ekonomi.”

Dalam jangka menengah, Rully juga melihat adanya risiko volatilitas karena ketidaksinkronan antara pasar dan The Fed terkait dengan kemungkinan pemangkasan FFR tahun ini. Pasar obligasi AS mengharapkan pemangkasan FFR, sementara sinyal cukup jelas dari The Fed bahwa mereka tidak akan menurunkan suku bunga tahun ini. “Karena potensi volatilitas pasar dalam jangka pendek dan menengah, kami melihat BI akan tetap memfokuskan kepada stabilitas untuk saat ini.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Hijra Bank Targetkan Pembiayaan KPR Sampai Rp100 Miliar di Tahun 2023
Next Post Hardening Market Reasuransi untuk Operator Utama Jepang dan Korea

Member Login

or