Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa terlihat menguat ketimbang pagi tadi di 7.155. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan sore berakhir menguat ketimbang pagi tadi di Rp16.265 per US$.
IHSG Selasa, 30 April 2024, perdagangan sore berakhir menguat ke 7.234, naik 78 poin atau setara 1,10 persen. Level tertinggi di 7.266 dan terendah di 7.179. Volume perdagangan hari ini tercatat 22 miliar lembar saham senilai Rp16 triliun. Sebanyak 351 saham menguat, 226 saham melemah, dan 202 saham stagnan.
Sementara itu, mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir menguat ke Rp16.259 per US$, merekah empat poin atau setara 0,02 persen dengan year to date return 5,58 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.259 hingga Rp16.280 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.194 per US$.
Wall Street menguat
Di sisi lain, saham-saham Wall Street berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), memperpanjang reli dari akhir pekan lalu. Hal itu terjadi menjelang keputusan Federal Reserve dan laporan pendapatan utama dalam beberapa hari mendatang.
|Baca juga: BSI Bukukan Laba Rp1,71 Triliun hingga Maret 2024
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,4 persen menjadi 38.386. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas naik 0,3 persen menjadi 5.116. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 0,4 persen menjadi 15.983,08.
Sedangkan mata uang Jepang melonjak sebanyak lima yen terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Para pedagang mengutip intervensi pembelian yen yang besar oleh bank-bank Jepang untuk pertama kalinya dalam 18 bulan setelah mata uang tersebut mencapai posisi terendah baru dalam 34 tahun pada hari sebelumnya.
Dolar berada di 156,25 yen pada 11.40 GMT, turun 1,3 persen. Perdagangan di Asia lebih tipis dari biasanya karena libur Golden Week di Jepang. “Kelihatannya seperti intervensi tetapi tampaknya intervensinya lebih sedikit dari dua episode pada 2022 karena pasar saat ini sangat tipis, khususnya di waktu Jepang,” kata Kepala Strategi FX UBS James Malcolm.
Dolar melemah hingga 154,4 yen dalam beberapa pergerakan mendadak di perdagangan Asia dan juga di pagi Eropa yang menjatuhkannya dari level tertinggi intraday di 160,245, tertinggi sejak 1990.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News