1
1

Kantongi Kas Rp4,1 Triliun, Mayora Indah (MYOR) Diganjar Peringkat idAA Outlook Stabil

Gedung Kantor Pusat PT Mayora Indah Tbk. | foto: mayoraindah.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat “idAA” untuk PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan outlook stabil. Pefindo juga menegaskan peringkat idAA untuk Obligasi Berkelanjutan I/2017-2018, Obligasi Berkelanjutan II/2020 dan Obligasi Berkelanjutan II/2022.

Dikutip dari keterangan resmi Pefindo, Rabu 14 Juni 2023, perusahaan berencana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2020 Seri B senilai Rp8 miliar yang akan jatuh tempo pada 9 September 2023 dengan menggunakan dana internal.

Per 31 Maret 2023, Perusahaan memiliki kas dan setara kas senilai Rp4,1 triliun. Peringkat tersebut mencerminkan posisi Perusahaan yang sangat kuat di pasar makanan kemasan dalam negeri, produk yang terdiversifikasi dengan baik, dan profil keuangan yang sangat kuat.

|Baca juga: Pefindo Afirmasi Peringkat Mayora Indah (MYOR) idAA

Namun, peringkat dibatasi oleh eksposur Perusahaan terhadap fluktuasi biaya bahan baku, persaingan yang ketat dan regulasi yang berhubungan dengan industri. Peringkat dapat dinaikkan jika MYOR mampu memperkuat posisinya di pasar domestik dan internasional di tengah kondisi persaingan yang ketat, dengan tetap mempertahankan profil keuangan yang konservatif dan marjin profitabilitas yang stabil.

Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika Perusahaan melakukan ekspansi secara agresif dan membiayainya dengan utang yang jauh lebih besar dari yang diproyeksikan, tanpa dikompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih kuat.

MYOR merupakan salah satu produsen ternama untuk usaha makanan dalam kemasan di Indonesia, yang memproduksi berbagai produk makanan yang terbagi menjadi enam kategori produk antara lain biskuit, permen, wafer, kopi, coklat, dan makanan kesehatan.

Perusahaan memiliki fasilitas produksi di Banten dan Jawa Barat. Per 31 Maret 2023, pemegang saham MYOR terdiri dari PT Unita Branindo (32,93%), PT Mayora Dhana Utama (26,14%), Jogi Hendra Atmadja (25,24%), dan publik (15,69%).

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rupiah Berpotensi Melemah Mengikuti Mata Uang Regional Lainnya
Next Post Millennium Capital Kena Denda Rp1,48 Miliar dari OJK

Member Login

or