Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi tertekan karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan dapat tertekan di awal pekan ini terhadap dolar AS karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif meninggi.
|Baca juga: Membaiknya Sentimen Pasar Angkat Nilai Tukar Rupiah
“Pekan lalu, Kepala Bank Sentral AS area Cleveland, Loretta Mester dan Kepala Bank Sentral AS cabang New York, John Williams (Keduanya pemilik suara di rapat kebijakan moneter The Fed tahun ini) mengisyaratkan kebijakan pengetatan moneter yang lebih agresif karena inflasi di AS yang sudah sangat tinggi,” katanya kepada Media Asuransi, Senin ,18 April 2022.
Menurutnya, pasar obligasi AS terlihat sudah mengantisipasi ini dengan kenaikan yield obligasi ke level tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Yield tenor 10 tahun sudah di atas kisaran 2,85%.
Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap inflasi karena perang di Ukraina yang masih berlanjut juga memberikan tekanan tambahan ke rupiah. Kenaikan harga barang-barang konsumsi di Indonesia bisa melambatkan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. “Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp14.400, dengan potensi support di kisaran Rp14.350.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News