Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melemah seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah mungkin bisa melemah terhadap dolar AS hari ini dengan meningkatnya kekhwatiran pasar terhadap kenaikan inflasi.
Naiknya kembali harga minyak mentah dunia menjadi pemicu kekhawatiran inflasi. Harga minyak mentah naik ke kisaran US$120 per barel setelah Arab Saudi menaikan harga penjualan minyaknya. “Sebelumnya harga minyak sudah naik karena larangan ekspor minyak mentah Rusia ke Eropa diberlakukan, menambah ketatnya suplai minyak,” katanya kepada Media Asuransi, Senin 6 Juni 2022.
|Baca juga: Sentimen Pasar Positif, Rupiah Berpotensi Lanjutkan Penguatan
Selain itu, jelasnya, prospek kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif juga masih pergerakan nilai tukar lainnya termasuk rupiah terhadap dolar AS.
Di sisi lain, sambungnya, minat investor yang masih tinggi ke pasar saham Indonesia karena kondisi ekonomi Indonesia yang membaik bisa menahan pelemahan rupiah. “Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.450-Rp14480. Sementara support di kisaran Rp14.400.”
Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan menguat 0,33% ke level Rp14.432 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,65% ke level Rp14.431 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News