Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi melemah seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap tapering yang meningkat.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra mengatakan rupiah kemarin anjlok cukup dalam terhadap dolar AS. Kelihatannya kekhawatiran pasar terhadap tapering meninggi sehingga pelaku pasar untuk sementara meninggalkan nilai tukar rupiah dan emerging markets lainnya.
“Hari ini pun kelihatannya isu tapering masih akan mendominasi pasar. The Fed akan mengeluarkan keputusan tanggal 4 Nov dini hari,” jelasnya kepada Media Asuransi, Selasa 2 November 2021.
|Baca juga: Menakar Efek Tapering The Fed: Bersiasat agar Tetap Cuan
Menurutnya, tapering ini sebagai langkah awal pengetatan moneter di AS yang sedang mengalami kenaikan inflasi yang tinggi dan situasi ketenagakerjaan yang membaik.
Di sisi lain, pasar sebenarnya masih cukup optimistis dengan kondisi ekonomi saat ini, terbukti sebagian indeks saham global masih ada yang menguat. Membaiknya laporan penghasilan perusahaan di tengah pandemi menjaga optimisme tersebut.
“Ini mungkin bisa menahan pelemahan aset berisiko termasuk rupiah. Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.300, sementara potensi support di kisaran Rp14.200.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, rupiah di pasar spot ditransaksikan melemah 0,76% ke level Rp14.274 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI rupiah ditransaksikan melemah 0,45% ke level Rp14.235 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News