1
1

Kekhawatiran terhadap Inflasi Tekan Pergerakan Nilai Tukar Rupiah

Pergerakan pasar valuta asing. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi melemah seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap inflasi dan sentimen kebijakan the Fed.

Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini. “Penyebabnya masih karena kekhawatiran pasar terhadap inflasi dan sentimen the Fed,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 9 Juni 2022.

|Baca juga:Nilai Tukar Rupiah Tertekan Isu Stagflasi 

Menurutnya, harga minyak mentah dunia yang terus menaik meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi. Harga jenis Brent sekarang di kisaran US$124, sudah menembus ke atas level tertinggi bulan Mei. “Kenaikan inflasi ini bisa menahan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Selain itu, sambung Ariston, pasar juga bersiap mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 basis poin pada rapat the Fed di bulan Juni ini. Yield obligasi pemerintah AS terus naik. Tingkat imbal hasil tenor 10 tahun kembali ke atas 3%. Ini mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya.

“Potensi pelemahan ke arah Rp14.550 per dolar AS, dengan support di kisaran Rp14.450 per dolar AS.”

Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,26% ke level Rp14.491 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,09% ke level Rp14.477 per dolar AS.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MARKET REVIEW: IHSG Menguat 0,73% di Tengah Net Buy Asing Rp566 Miliar
Next Post Sentimen Beragam, Harga Emas Spot Berpotensi Fluktuatif

Member Login

or