Di saat yang sama, Pefindo telah menegaskan peringkat idAA+ untuk KAI serta obligasi yang beredar. Outlook untuk peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat mencerminkan pandangan Pefindo terkait dengan dukungan yang kuat dari pemerintah terhadap KAI karena peran strategis transportasi kereta api, posisi bisnis KAI yang superior di sektor perkeretaapian di Indonesia, serta pendapatan yang stabil dari segmen angkutan barang.
Namun peringkat tersebut dibatasi oleh kinerja keuangan KAI yang moderate akibat pandemic Covid-19 dan tingkat leverage keuangan yang tinggi dan indikator arus kas yang lemah. Peringkat dapat dinaikkan jika KAI secara konsisten mencapai proyeksi pendapatan dan/atau EBITDA dan meningkatkan profil keuangannya secara berkelanjutan.
|Baca juga: Outlook Peringkat Kereta Api Indonesia (KAI) Dinaikkan Jadi Stabil
Peringkat dapat berada di bawah tekanan jika KAI mengadopsi kebijakan keuangan yang agresif, dibuktikan dengan berkurangnya fleksibilitas untuk menunda belanja modal yang akan menyebabkan utang yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan, dan jika pemerintah menetapkan pembatasan pergerakan yang lebih ketat yang akan menurunkan jumlah penumpang kereta.
Peringkat juga dapat diturunkan jika Pefindo menilai terjadi penurunan tingkat dukungan pemerintah kepada KAI, seperti melalui divestasi kepemilikan yang material, peran pelayanan publik yang menurun, perubahan signifikan dalam kerangka peraturan yang dapat memperburuk prospek keuangan dan bisnis KAI, dan/atau distribusi dividen yang tinggi.
KAI merupakan operator kereta api milik negara, yang menyediakan jasa angkutan penumpang dan angkutan barang. Perusahaan merupakan satu-satunya pengguna infrastruktur kereta api pemerintah.
KAI didukung oleh enam anak perusahaan, yakni PT Kereta Commuter Indonesia, PT Railink, PT KA Logistik, PT KA Properti Manajemen, PT Reska Multi Usaha, dan PT KA Pariwisata. KAI dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News