Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa hingga tanggal 8 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 7.533,39 atau menguat 6,41 persen year to date (ytd). Kapitalisasi pasar naik 9,88 persen menjadi Rp13.555 triliun.
“Pasar Surat Utang juga tumbuh positif, dengan Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 7,42 persen menjadi 421,81,” katanya dalam sambutannya pada Peringatan 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia yang mengusung tema “Mewujudkan Ekonomi Mandiri, Berdaulat, dan Maju Bersama” di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025.
|Baca juga: Pasar Modal RI Tangguh, Bos OJK: 13 Perusahaan Siap IPO Senilai Rp16,65 Triliun!
Mahendra menjelaskan bahwa aktivitas penghimpunan dana melalui Penawaran Umum tetap positif. Tercatat sebanyak 128 pernyataan pendaftaran bernilai total Rp144,78 triliun telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK, termasuk 16 emiten baru.
Sedangkan di sektor pembiayaan UMKM, penghimpunan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) tercatat mencapai Rp1,64 triliun dari 876 UKM melalui 18 penyelenggara berizin.
Jumlah investor terus meningkat signifikan, mencapai 17,57 juta atau tumbuh 18,15 persen ytd, dengan mayoritas 54,25 persen berusia di bawah 30 tahun. Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana per 7 Agustus 2025 tercatat Rp548,49 triliun atau naik 9,86 persen ytd, sementara asset under management (AUM) meningkat 4,92 persen menjadi Rp878,59 triliun.
|Baca juga: BEI Sebut IHSG Pulih Lebih Cepat dari Bursa Global saat Dihantam Tarif AS
“Pasar Modal Syariah juga menunjukkan perkembangan signifikan, dengan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menguat 17,96 persen menjadi 254,39 poin dan kapitalisasi pasar syariah tumbuh 24,33 persen menjadi Rp8.485,79 triliun,” jelas Mahendra.
Dia tambahkan, pengakuan internasional terhadap reputasi tata kelola emiten Indonesia juga mencatatkan sejumlah prestasi. Dalam ASEAN Corporate Governance Conference & Awards 2025 di Malaysia, Indonesia mencatat kenaikan skor ASEAN Corporate Governance Scorecard sebesar sembilan persen, tertinggi di ASEAN.
Selain itu, sebanyak empat emiten masuk Top 50 ASEAN, termasuk dua emiten perbankan yang menempati posisi 10 besar terbaik dan jumlah perusahaan yang meraih predikat ASEAN Asset Class meningkat dari sembilan menjadi 23 perusahaan.
Sementara itu, sejak beroperasi pada 2023 hingga 8 Agustus 2025, Bursa Karbon Indonesia mencatat 117 pengguna jasa, volume perdagangan 1,59 juta tCO₂ ekuivalen, dan nilai transaksi Rp77,96 miliar. Tahun ini juga menandai perdagangan karbon internasional pertama di Indonesia dengan volume 49.547 tCO₂ ekuivalen.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News