1
1

Kinerja Reksa Dana Sepanjang Oktober 2021 Tercatat Moncer

Ilustrasi pasar reksa dana. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA –  PT Infovesta Utama mencatat kinerja reksa dana pada Oktober 2021 tercatat positif seiring dengan beragam sentimen global mulai dari rencana tapering off, krisis utang Evergrande China, kenaikan harga komoditas global imbas krisis energi di sejumlah negara maju, kendala rantai pasokan global hingga kekhawatiran stagflasi. 

Hal tersebut berdampak pada kinerja reksa dana baik berbasis ekuitas maupun surat utang. Berdasarkan Weekly Mutual Funds Update Infovesta Utama, kinerja reksa dana berbasis ekuitas melalui Infovesta Equity Fund Index mengalami kenaikan imbal hasil tertinggi sebesar 3,53% secara bulanan (1,65% secara YTD). 

Kenaikan tersebut didorong oleh IHSG yang naik sebesar 4,84% ke level 6.591. Pada awal Oktober, IHSG bergerak di level 6.228 dan melaju ke level 6.658 pada pertengahan bulan serta kembali bergerak fluktuatif dalam dua pekan selanjutnya. 

Pergerakan reksa dana saham yang positif ditopang oleh permintaan komoditas global yang meningkat seiring dengan krisis energi yang melanda China, Eropa, AS, hingga Singapura. Kinerja reksa dana berbasis surat utang melalui Infovesta Fixed Income Fund Index cukup bertenaga di mana masih mengalami kenaikan sebesar 0,54% secara bulanan. 

Dalam lelang SBN pekan lalu saja, penawaran yang masuk melebihi target indikatif atau sebesar Rp50,14 triliun di mana mengindikasikan likuiditas yang cukup besar di pasar obligasi. Meski demikian, aksi jual asing di pasar obligasi masih terjadi bahkan mencapai Rp11,58 triliun sepanjang Oktober 2021 imbas rencana tapering off yang akan dimulai pertengahan November 2021. 

|Baca juga: Top 5 Reksa Dana Return Terbesar MtD 22 Oktober 2021

Sepanjang 2021, Infovesta mencatat kinerja reksa dana campuran justru unggul dibanding reksa dana lainnya yakni sebesar 4,47% (2,36% secara bulanan). Hal ini sejalan dengan pertumbuhan indeks acuan secara YTD yakni IHSG sebesar 10,24% serta IGBI dan ICBI masing-masing sebesar 3,82% dan 0,77%. 

Selanjutnya, kinerja reksa dana jenis pasar uang mencatatkan imbal hasil positif sebesar 0,23% (2,79% secara YTD). Tren suku bunga rendah yang dipertahankan di level 3,5% turut berpengaruh pada imbal hasil reksa dana pasar uang. 

Meski demikian, instrumen pasar uang tetap menjadi instrumen investasi paling aman di tengah gejolak pasar yang terjadi. Kinerja reksa dana yang tercatat positif baik secara bulanan dan YTD di tengah sentimen global yang membayangi mencerminkan kondisi pasar modal Indonesia yang cenderung lebih resilient. 

“Hanya saja, kembali meningkatnya angka kasus Covid-19 di sejumlah negara perlu diwaspadai karena dapat menyebar secara masif dan berpotensi menghambat pemulihan ekonomi nasional.”

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MARKET REVIEW: Pelonggaran PPKM Untungkan Emiten Mal dan Retailer
Next Post Top 5 Reksa Dana Pencetak Return Tertinggi Ytd 29 Oktober 2021

Member Login

or