Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas global stabil pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu terjadi setelah data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve dalam waktu dekat.
Mengutip The Business Times, Kamis, 20 Juni 2024, harga emas di pasar spot bertahan di US$2,327.76 per ons pada 0115 GMT. Emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi US$2.342,00. Penjualan ritel AS naik 0,1 persen bulan lalu, kata Biro Sensus Departemen Perdagangan. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan penjualan ritel naik 0,3 persen di Mei.
Presiden Fed Bank of New York John Williams mengatakan suku bunga akan turun secara bertahap seiring berjalannya waktu. Namun dia menolak mengatakan kapan bank sentral AS dapat mulai melonggarkan kebijakan moneternya.
|Baca juga: Mitratel Berencana Terbitkan Obligasi Rp2,5 Triliun dan Sukuk Rp500 Miliar
Para pedagang saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada September sebesar 67 persen, menurut CME FedWatch Tool. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Pejabat Fed, yang berbesar hati dengan data terbaru, mencari konfirmasi lebih lanjut bahwa inflasi sedang menurun dan mencari tanda-tanda peringatan dari pasar tenaga kerja yang masih kuat karena mereka berhati-hati terhadap apa yang diperkirakan sebagian besar orang adalah penurunan suku bunga atau dua kali penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.
Investor juga fokus pada klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat dan indeks manajer pembelian awal pada Jumat waktu setempat, yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai konsumsi dan kekuatan ekonomi.
Lebih lanjut, semakin banyak bank sentral yang berencana menambah cadangan emas mereka dalam waktu satu tahun dan semakin banyak bank sentral yang memperkirakan bank sentral lain juga akan melakukan hal serupa. Hal itu karena ketidakpastian makroekonomi dan politik meskipun harga logam mulia tinggi, kata Dewan Emas Dunia dalam survei tahunannya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News