Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak turun sekitar tiga persen ke level terendah dalam tujuh minggu pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Hal itu karena peningkatan stok minyak mentah AS yang mengejutkan, prospek perjanjian gencatan senjata di Timur Tengah, dan memudarnya harapan penurunan suku bunga AS.
Mengutip The Business Times, Kamis, 2 Mei 2024, Brent berjangka untuk pengiriman Juli turun US$2,89 atau 3,4 persen dari harga kontrak Juli yang ditutup pada Selasa waktu setempat menjadi menetap di level US$83,44 per barel pada Rabu.
Angka tersebut turun sekitar 5,0 persen dari penutupan kontrak Brent di Juni pada Selasa ketika masih menjadi bulan depan, yang akan menjadi persentase penurunan harian terbesar di bulan depan sejak Oktober 2023. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$2,93, atau 3,6 persen, menjadi menetap di US$79,00 per barel.
|Baca juga: ASII, HRTA, INKP, dan MAPI Masuk Rekomendasi Saham Layak Koleksi di Awal Bulan
Itu adalah penutupan terendah untuk kedua benchmark sejak 12 Maret dan secara teknis menempatkan keduanya di wilayah oversold untuk pertama kalinya sejak Desember 2023. Di pasar energi lainnya, solar berjangka AS ditutup pada level terendah sejak Juli 2023, sementara bensin AS berada pada level terendah dalam tujuh minggu.
Emas stabil
Di sisi lain, harga emas stabil pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), dan bersiap untuk kenaikan bulanan ketiga berturut-turut. Harga emas di pasar spot tidak berubah pada US$2.334,92 per ons pada pukul 01.24 GMT. Emas berjangka AS turun 0,5 persen menjadi US$2,346.00 per ons.
Sedangkan harga emas batangan telah naik 4,6 persen sepanjang bulan ini. Kemudian, perak di pasar spot turun 0,1 persen menjadi US$27,09 per ons, platinum naik 0,6 persen menjadi US$952,45, dan paladium turun 0,2 persen menjadi US$972,68.
Para analis menaikkan perkiraan harga emas pada 2024, memperkirakan meningkatnya kekhawatiran geopolitik akan membujuk investor untuk mencari perlindungan pada aset-aset safe-haven dan memacu harga emas yang mencapai rekor lebih lanjut karena bank sentral meningkatkan cadangan mereka.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News