Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak naik pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penguatan terjadi karena permintaan solar di Eropa, yang terkendala sanksi Rusia dan gangguan pengiriman, mendorong harga lebih tinggi di tengah kegelisahan pasar karena produksi kilang AS dibatasi oleh rencana perombakan.
Mengutip The Business Times, Selasa, 27 Februari 2024, minyak mentah berjangka Brent ditutup dengan kenaikan 91 sen atau 1,11 persen menjadi US$82,53 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir naik US$1,09 atau 1,43 persen menjadi US$77,58.
“Kami semua memerhatikan bahan bakar diesel,” kata John Kilduff, mitra Again Capital LLC.
Kemerosotan aktivitas penyulingan di AS dan gangguan terhadap perdagangan global telah memperketat pasokan solar dalam beberapa pekan terakhir. Sehingga mengurangi tingginya ekspor solar AS ke Eropa pada bulan ini.
|Baca juga: BCA Gelar Bakti Sosial Kesehatan di HUT ke-67
Sementara itu, harga emas turun tipis pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), tertekan oleh penguatan dolar AS. Sedangkan para investor menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga pertama oleh Federal Reserve AS pada tahun ini.
Harga emas turun
Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi US$2.030,9 per ons, pada pukul 01.00 GMT. Emas berjangka AS turun 0,4 persen menjadi US$2.040,6 per ons. Indeks dolar AS naik 0,1 persen, membuat emas batangan yang dihargakan dalam greenback menjadi kurang terjangkau bagi pembeli luar negeri.
Di sisi lain, lonjakan minat terhadap dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) bitcoin mendorong investor untuk menukar kepemilikannya pada ETF yang didukung emas. Sedangkan platinum spot turun 0,4 persen menjadi US$896,95 per ons, paladium turun 0,3 persen jadi US$968,23, dan perak kehilangan 0,4 persen jadi US$22,86 per ons.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
