Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak dunia naik lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penguatan terjadi karena produsen menilai dampak pada produksi di Teluk Meksiko AS setelah Badai Francine menerjang wilayah produksi minyak lepas pantai sebelum diturunkan statusnya menjadi badai tropis.
Mengutip The Business Times, Jumat, 13 September 2024, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik sebesar US$1,66 atau 2,5 persen menjadi US$68,97 per barel. Minyak mentah berjangka Brent naik sebesar US$1,36 atau 1,9 persen menjadi US$71,97 per barel.
|Baca juga: IFG dan Telkomsel Jalin Kerja Sama Strategis
|Baca juga: OJK Lantik Deputi Komisioner dan Kepala OJK Daerah untuk Perkuat Organisasi
Kedua kontrak telah naik lebih dari dua persen pada akhir perdagagan Rabu waktu setempat (Kamis WIB) karena perusahaan-perusahaan mengevakuasi anjungan lepas pantai akibat Francine. Gangguan tersebut diperkirakan mengurangi produksi bulan ini dari Teluk Meksiko sekitar 50 ribu barel per hari, kata analis UBS.
“Lebih dari 730 ribu barel per hari, atau hampir 42 persen, dari produksi minyak Teluk Meksiko ditutup karena badai Francine pada Kamis,” kata Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS.
Emas global datar
Di sisi lain, harga emas global datar pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) menyusul rilis data inflasi AS. Sementara para pedagang mengalihkan perhatian mereka ke data ekonomi mendatang yang dapat memengaruhi keputusan kebijakan Federal Reserve.
Harga emas spot melemah pada US$2.511,52 per ons, pada pukul 00.31 GMT. Harga emas berjangka AS turun tipis 0,1 persen menjadi US$2.539,20. Harga perak spot stabil pada US$28,67 per ons, platinum naik 0,5 persen menjadi US$955,72, dan paladium naik 1,7 persen menjadi US$1.025,37.
|Baca juga: Kisah Inspiratif Wanita Hebat AgenBRILink yang Perluas Akses Keuangan ke Seluruh Nusantara
|Baca juga: Hexa Prima Nusantara Bakal Jadi Pengendali Baru Lini Imaji Kreasi Ekosistem (FUTR)
Data menunjukkan harga konsumen AS naik 0,2 persen bulan lalu, menyamai kenaikan pada Juli. Bankir sentral AS kemungkinan memulai pemangkasan suku bunga yang telah lama ditunggu-tunggu minggu depan dengan pengurangan seperempat poin persentase, karena mereka berupaya mengurangi kemungkinan terjadinya resesi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News