1
1

Harga Minyak Dunia Surut, Emas Global Dekati Level Tertinggi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak ditutup sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Pelemahan terjadi karena hambatan permintaan mengimbangi perpanjangan pengurangan produksi sukarela yang diperkirakan secara luas hingga pertengahan tahun oleh kelompok produsen OPEC+.

Mengutip The Business Times, Selasa, 5 Maret 2024, Brent berjangka turun 75 sen menjadi US$82,80 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$1,24, atau 1,5 persen, menjadi US$78,74 per barel.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari (bpd) hingga kuartal kedua untuk mendukung harga di tengah kekhawatiran pertumbuhan global dan peningkatan produksi di luar kelompok tersebut.

|Baca juga: OJK: Premi Asuransi Jiwa Mulai Tumbuh di Januari 2024

Namun, Partner Again Capital LLC John Kilduff mengatakan, berakhirnya musim dingin yang hangat di belahan bumi utara membebani harga minyak meskipun ada pengumuman OPEC+. “Kita memerlukan permintaan minyak pemanas yang berkelanjutan untuk mempertahankan kompleks ini,” kata Kilduff.

Harga emas dekati level tertinggi

Di sisi lain, harga emas berada di dekat level tertingginya dalam dua bulan pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Kondisi itu setelah data ekonomi Amerika Serikat yang lebih lemah pada minggu lalu meningkatkan harapan untuk penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada Juni.

Harga emas di pasar spot melemah 0,2 persen menjadi US$2.080,09 per ons pada pukul 01.52 GMT, setelah mencapai US$2.088,19 pada Jumat lalu –tertinggi sejak 28 Desember. Emas berjangka AS turun 0,3 persen lebih rendah menjadi US$2.088,60.

Imbal hasil treasury bertenor 10-tahun AS dan indeks dolar AS melemah pada Jumat lalu setelah data menunjukkan manufaktur AS semakin merosot pada Februari dan belanja konstruksi secara mengejutkan turun pada bulan Januari.

Pelemahan dolar AS membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, Sementara imbal hasil obligasi yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Survei sentimen konsumen Universitas Michigan menunjukkan hasil yang lemah.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Menguat 0,60% Ytd per Februari 2024
Next Post 4 Rekomendasi Saham yang Bikin Kamu Cuan Hari ini

Member Login

or