Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak turun pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu terjadi setelah perkiraan produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan dan data ekonomi yang bearish, namun ketegangan geopolitik yang terus-menerus membatasi penurunan tersebut.
Mengutip The Business Times, Rabu, 13 Maret 2024, brent berjangka untuk pengiriman Mei turun 29 sen AS menjadi US$81,92 per barel. Sedangkan kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS di April berakhir lebih rendah 37 sen AS menjadi US$77,56.
Harga konsumen AS meningkat tajam pada Februari, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, dan memperkirakan inflasi yang mengganggu sebagian besar disebabkan oleh tingginya biaya bahan bakar dan perumahan.
|Baca juga: Penumpang KCIC Meningkat Saat Libur Nyepi
Sedangkan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global yang relatif kuat pada 2024 dan 2025, dan selanjutnya menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dengan mengatakan masih ada ruang untuk perbaikan.
Emas dunia stabil
Di sisi lain, harga emas dunia stabil pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu lantaran para pedagang menahan diri untuk mengambil posisi baru setelah rekor emas batangan mencapai rekor.
Harga emas di pasar spot datar di US$2,182.48 per ons pada 0157 GMT, setelah naik selama sembilan sesi berturut-turut. Emas batangan mencapai rekor tertinggi sebesar US$2.194,99 pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB). Sedangkan harga emas berjangka AS juga datar di angka US$2.188,70.
Sementara itu, harga platinum spot naik 0,5 persen menjadi US$937,60 per ons, paladium naik 0,3 persen menjadi US$1.033,35, dan perak naik 0,3 persen menjadi US$24,49.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News