1
1

Harga Minyak Menguat, Emas Dunia Stagnan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak dunia terpantau menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Penguatan terjadi karena perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang lebih tinggi dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mengimbangi kekhawatiran seputar permintaan Tiongkok.

Mengutip The Business Times, Rabu, 31 Januari 2024, harga minyak mentah berjangka Brent di Maret, yang habis masa berlakunya pada Rabu, naik 47 sen AS menjadi menetap di US$82,87 per barel. Kontrak April yang lebih aktif ditutup naik 67 sen AS menjadi US$82,50. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik US$1,04 atau 1,35 persen menjadi US$77,82.

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global serta meningkatkan perkiraan AS dan Tiongkok karena pelonggaran inflasi yang lebih cepat dari perkiraan.

Pada Senin waktu setempat (Selasa WIB), kedua kontrak minyak mentah turun lebih dari US$1 karena krisis real estat yang semakin parah di Tiongkok memicu kekhawatiran atas permintaan konsumen minyak mentah terbesar di dunia. Kondisi itu dengan pengadilan Hong Kong memerintahkan likuidasi perusahaan properti China Evergrande Group.

“Masih ada kekhawatiran mengenai apa yang kita lihat di Tiongkok, namun fundamentalnya, dari sudut pandang risiko pasokan, masih sangat bullish,” kata Analis Price Futures Group Phil Flynn.

Harga emas dunia stagnan

Di sisi lain, harga emas dunia bergerak dalam kisaran yang ketat atau stagnan pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Jumat WIB), menjelang keputusan bank sentral Amerika Serikat mengenai suku bunga dan komentar dari Ketua Fed Jerome Powell untuk kejelasan mengenai waktu pelonggaran kebijakan moneter.

Harga emas di pasar spot bertahan di level US$2.030,90 per ons pada pukul 01.43 GMT. Sedangkan emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi US$2.022,90. Sementara itu, perak di pasar spot melemah 0,1 persen menjadi US$23,17 per ons, platinum turun 0,2 persen menjadi US$924,66, dan paladium turun 0,3 persen menjadi US$980,14

Adapun pasar secara luas memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan dua hari yang dimulai hari ini. Namun perhatian sebagian besar akan tertuju pada komentar Powell pada Rabu waktu setempat.

Para pedagang bertaruh pada penurunan suku bunga sebesar lima perempat poin pada 2024 di AS, dengan penurunan pertama terjadi pada Maret, menurut aplikasi probabilitas suku bunga IRPR LSEG.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Market Brief: Wall Street Beragam, Nasdaq dan S&P 500 Anjlok
Next Post Investor Serbu Lelang SUN, Incoming Bids Tembus Rp73,24 Triliun

Member Login

or