Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak bertahan mendekati level terendah dalam tiga minggu pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Kondisi itu terjadi karena investor mempertimbangkan beragam data ekonomi AS, sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran, serta meredakan ketegangan di Timur Tengah.
Mengutip The Business Times, Jumat, 19 April 2024, minyak Brent berjangka turun 18 sen atau 0,2 persen menjadi US$87,11 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 4 sen atau 0,1 persen menjadi US$82,73. Itu merupakan penutupan terendah bagi Brent sejak 27 Maret untuk hari kedua berturut-turut.
Meningkatnya minat terhadap perdagangan energi mendorong open interest terhadap kontrak berjangka Brent di Intercontinental Exchange ke level tertinggi sejak Februari 2021 untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB).
|Baca juga: IHSG Mulai Bangkit, 4 Saham Ini Menarik Dicermati
Di pasar energi lainnya, penurunan harga solar berjangka AS ke level terendah sejak awal Januari, mengurangi selisih crack diesel, yang mengukur margin keuntungan penyulingan, ke level terendah sejak April 2023.
Harga emas global naik
Di sisi lain, harga emas global naik pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penguatan terjadi karena kekhawatiran mengenai perang Timur Tengah yang meluas ke wilayah lain meningkatkan permintaan logam safe-haven.
Harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi US$2,369.93 per ons pada 01.07 GMT. Emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi US$2.385,10 per ons. Sedangkan perak di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$28,28 per ons, platinum naik tipis 0,3 persen menjadi US$940,55 dan paladium melemah di US$1.026,25.
Adapun suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Sedangkan defisit perak global diperkirakan meningkat sebesar 17 persen menjadi 215,3 juta troy ons pada 2024 karena pertumbuhan permintaan sebesar dua persen, didorong oleh konsumsi industri yang kuat dan penurunan pasokan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News