Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak naik ke level tertinggi dalam beberapa bulan untuk sesi kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu karena para pedagang menilai bagaimana serangan Ukraina baru-baru ini terhadap kilang-kilang Rusia akan memengaruhi pasokan minyak bumi global.
Mengutip The Business Times, Rabu, 20 Maret 2024, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 75 sen atau 0,9 persen menjadi US$83,47 per barel, tertinggi sejak 27 Oktober. Patokan global, minyak mentah Brent ditutup 0,6 persen lebih tinggi menjadi US$87,38 per barel, tertinggi sejak 31 Oktober.
Ukraina telah meningkatkan serangan terhadap infrastruktur minyak Rusia tahun ini, dengan setidaknya tujuh kilang menjadi sasaran drone pada bulan ini. Serangan tersebut telah menghentikan tujuh persen, atau sekitar 370.500 barel per hari, kapasitas penyulingan Rusia, menurut perhitungan Reuters.
|Baca juga: Le Minerale Mendukung Aksi Bersih Negeri Serentak KLHK di 34 Lokasi
“Meskipun aktivitas penyulingan yang lebih rendah telah menyebabkan peningkatan ekspor minyak mentah Rusia, namun hal ini juga dapat menyebabkan pengurangan produksi minyak mentah karena negara tersebut menghadapi kendala penyimpanan,” kata Analis Energi StoneX Alex Hodes.
Emas dunia datar
Di sisi lain, harga emas dunia bergerak datar pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu karena investor masih menunggu menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS minggu ini yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini.
Harga emas di pasar spot sedikit berubah menjadi US$2.160,97 per ons, pada 01.26 GMT. Emas berjangka AS datar di US$2.164,40. Sedangkan erak di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$25,09 per ons, platinum stabil di US$915,15 per ons, dan paladium turun satu persen menjadi US$1.022,21.
Fokusnya adalah pada hasil pertemuan kebijakan moneter dua hari The Fed yang berakhir pada Rabu waktu setempat. Bank sentral AS diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap stabil, dan pasar menunggu proyeksi perekonomian dan suku bunga terbaru dari para pengambil kebijakan.
Harga emas turun satu persen pada minggu lalu setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen AS meningkat dengan kuat pada Februari dan harga produsen naik lebih dari yang diperkirakan. Sehingga mengurangi harapan penurunan suku bunga The Fed lebih awal.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News