1
1

Minyak Dunia Anjlok, Emas Global Menguat Tipis

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak dunia turun satu persen pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Pelemahan terjadi karena inflasi AS yang berkepanjangan tampaknya akan mempertahankan suku bunga yang tinggi lebih lama, sehingga membebani permintaan bahan bakar.

Mengutip The Business Times, Rabu, 22 Mei 2024, minyak mentah berjangka Brent turun 83 sen AS atau satu persen menjadi US$82,88 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk Juni, yang berakhir pada Selasa, turun 54 sen atau 0,7 persen menjadi $79,26. Kontrak Juli yang lebih aktif turun 64 sen AS menjadi US$78,66.

Biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menekan permintaan minyak. “Pasar sangat fokus pada permintaan bensin di AS karena ada tanda-tanda konsumen mengurangi konsumsi karena inflasi. Jika hal ini tidak terjadi, pasar mengindikasikan keadaan akan menjadi sedikit suram,” kata Analis i Price Futures Group Phil Flynn.

|Baca juga: Wall Street Merekah, Dolar AS Tergelincir

Menjelang liburan Memorial Day akhir pekan ini, yang mengawali puncak musim mengemudi di musim panas di AS, harga bensin eceran turun untuk minggu keempat berturut-turut menjadi US$3,58 per galon pada Senin, Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan dalam pembaruan bensin dan solarnya.

Emas global naik tipis

Di sisi lain, harga emas global naik tipis pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), mendekati rekor puncak yang dicapai pada sesi sebelumnya. Kondisi itu karena data ekonomi terbaru meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mulai menurunkan suku bunganya pada akhir tahun ini.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi US$2,428.14 per ons pada 01.10 GMT. Bullion mencapai rekor tertinggi US2,449.89 pada Senin. Emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi US$2.431,80. Perak di pasar spot naik 1,3 persen menjadi US$32,25 per ons, platinum turun 0,1 persen menjadi US$1.045,80, dan paladium turun 0,4 persen menjadi US$1.023,25.

Data menunjukkan bahwa harga konsumen AS meningkat kurang dari perkiraan pada April, menunjukkan bahwa inflasi kembali melanjutkan tren penurunannya, sehingga meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.

Di tempat lain, Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional mengaku telah meminta surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kepala pertahanannya, dan tiga pemimpin Hamas atas dugaan kejahatan perang.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wijaya Karya Beton (WTON) Akan Bagi Dividen Tunai Rp6,89 Miliar
Next Post IHSG Diprediksi Mixed, Ajaib Rekomendasikan Saham MYOR, ADMR, ULTJ

Member Login

or