1
1

Minyak Dunia Menguat, Harga Emas di Kisaran Ketat

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak naik pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penguatan terjadi di tengah kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah ketika Israel meningkatkan serangan udara di Rafah Gaza dan komentar Menteri Keuangan AS bahwa perekonomian berjalan baik.

Mengutip The Business Times, Jumat, 26 April 2024, minyak mentah berjangka Brent ditutup 99 sen atau 1,1 persen, lebih tinggi menjadi US$89,01 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 76 sen atau 09 persen menjadi US$83,57.

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan kepada Reuters bahwa pertumbuhan ekonomi AS kemungkinan lebih kuat dari perkiraan data triwulanan yang lebih lemah dari perkiraan. Sebelum komentar Yellen, harga minyak telah tertekan oleh data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi melambat lebih dari perkiraan pada kuartal pertama.

|Baca juga: Prudential Indonesia Bukukan Premi Rp20 Triliun

Percepatan inflasi menunjukkan Federal Reserve tidak akan menurunkan suku bunga sebelum September. Yellen mengatakan pertumbuhan PDB AS untuk kuartal pertama dapat direvisi lebih tinggi setelah lebih banyak data tersedia dan inflasi akan turun ke tingkat yang lebih normal setelah sejumlah faktor ‘aneh’ membuat perekonomian berada pada titik terlemahnya.

Harga emas terjebak dalam kisaran ketat

Di sisi lain, harga emas terjebak dalam kisaran yang ketat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu akibat investor menantikan data ekonomi AS untuk kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot datar di level US$2,317.03 per ons pada pukul 01.18 GMT, diperdagangkan dalam kisaran US$4. Reli emas batangan pada Maret hingga April mendorongnya naik hampir US$400 ke level tertinggi sepanjang masa di US$2,431.29 pada 12 April.

Sendangka emas berjangka AS turun 0,4 persen menjadi US$2,329.00 per ons. Perak di pasar spot naik 0,1 persen menjadi US$27,19 per ons, platinum naik 0,1 persen menjadi US$903,20, sementara paladium turun 0,5 persen menjadi US$995,76.

Lebih lanjut, penambang multinasional Inggris, Anglo American, mengatakan pihaknya telah menerima proposal pembelian seluruh saham dari perusahaan pertambangan terdaftar terbesar di dunia, BHP Group Australia.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sumber Global Energy Diganjar Peringkat idA- dengan Prospek Stabil
Next Post IHSG Diprediksi Melemah, Ajaib Rekomendasikan Saham MEDC, CPIN, PGEO

Member Login

or