Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Macro Update bertajuk Macro Update – 9M22 fiscal updates : Healthy fiscal balance, ekonom Rully Arya Wisnubroto menerangkan pengeluaran pemerintah tercatat sebesar Rp1.913,9 triliun (+5,9% YoY) pada 9M22, mencapai 61,6% dari anggaran FY22 (+Rp257 triliun MoM dari Rp1.657,0 triliun di 8M22).
|Baca juga: MARKET REVIEW: Investor Optimistis Sambut Musim Laporan Kinerja Emiten
Pengeluaran untuk kementerian dan lembaga pemerintah mencapai Rp674,4 triliun pada 9M22, atau 71,3% dari anggaran FY22. “Belanja tersebut sebagian besar digunakan untuk program sosial dan pemulihan ekonomi nasional, pengadaan peralatan/mesin, jalan, irigasi, serta belanja pegawai.”
Sementara itu, total pendapatan dan hibah pemerintah tetap solid di 9M22, didukung oleh kenaikan harga komoditas dan pemulihan ekonomi domestik. Pendapatan dan hibah pemerintah meningkat 45,8% YoY menjadi Rp1.974,7 pada 9M22, atau setara dengan 88,3% terhadap anggaran FY22, dengan pendapatan pajak dalam negeri mencapai Rp1.310,5 triliun. “Keseimbangan fiskal cukup sehat, dengan surplus sebesar Rp60,8 triliun pada 9M22, atau setara dengan 0,33% terhadap PDB.”
Dengan kondisi fiskal yang sehat ditambah dengan keseimbangan eksternal yang solid, Rully yakin pemulihan ekonomi Indonesia tetap berlanjut tahun ini. Selain itu, dia optimistis bahwa perekonomian Indonesia masih kuat di tengah ketidakpastian global.
“Kami melihat risiko akan lebih besar pada tahun 2023 disebabkan pengetatan moneter di banyak negara yang akan menyebabkan resesi global, serta pengetatan kebijakan fiskal dan moneter oleh Kemenkeu dan BI.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News