1
1

Kurs Rupiah Pagi Tertekan

Ilustrasi.| Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Kamis pagi terlihat melemah atau tertekan ketimbang penutupan di perdagangan hari sebelumnya di Rp15.387 per USD. Belum ada tanda-tanda mata uang Garuda berbalik arah dan menghantam mata uang Paman Sam

Mengutip Investing, Kamis, 28 Desember 2023, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi tertekan di posisi Rp15.401 per US$. Rentang harian pada pagi ini di Rp15.377 hingga Rp15.403 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.292 per US$.

|Baca: IHSG Perdagangan Pagi Dibuka Menguat

Sementara itu, US$ merosot ke level terendah dalam lima bulan pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB) dan euro menyentuh level tertinggi dalam lebih dari empat bulan. Hal itu terjadi di tengah ekspektasi The Fed akan segera memangkas suku bunga, namun arus perdagangan akhir tahun yang tipis membatasi pergerakan.

Dengan banyaknya pedagang yang liburan pada hari libur, volume kemungkinan akan sepi hingga Tahun Baru. Sedangkan indeks dolar AS, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, turun menjadi 101,36 dan merupakan level terendah sejak 28 Juli.

|Baca: Mantan Bos GOTO Andre Soelistyo Lego Saham senilai Rp8,6 Miliar

Indeks ini berada di jalur penurunan sebesar dua persen pada 2023 setelah dua tahun mengalami kenaikan kuat yang didorong oleh antisipasi kenaikan suku bunga oleh The Fed. “Secara keseluruhan, dari perspektif global, saya memperkirakan pasar akan tetap tenang,” kata Kepala Ekonom SEB Jens Magnusson.

“Kami masih memiliki pasar ekuitas yang kuat dan kemungkinan akan bertahan hingga Tahun Baru. Jika tidak terjadi apa-apa secara geopolitik maka pasar mata uang tetap tenang selama beberapa hari ke depan,” tambahnya.

Penurunan suku bunga The Fed

Pelemahan dolar AS baru-baru ini –indeks diperkirakan mencatat penurunan dua bulan berturut-turut– dipicu oleh antisipasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed di tahun depan. Hal tersebut akhirnya mengurangi daya tarik mata uang tersebut.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Perdagangan Pagi Dibuka Menguat
Next Post Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Kantongi Kredit Investasi Rp240 Miliar dari Bank Mandiri

Member Login

or