Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Kamis terpantau menguat ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.550 per US$. Sentimen positif berdatangan dan membuat mata uang Garuda mampu menghantam mata uang Paman Sam hari ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis, 11 Januari 2024, nilai tukar rupiah perdagangan sore berakhir menguat ke level Rp15.548 per US$. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.545 hingga Rp15.568 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.455 per US$.
Di sisi lain, dolar Amerika Serikat terpantau stabil pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu karena investor menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS) di akhir pekan ini, sementara bitcoin turun setelah regulator sekuritas AS mengatakan pesan media sosial yang diposting di akunnya adalah palsu.
|Baca: IHSG Sore Terpental ke Area Pelemahan
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, mendatar di 102,49. Hal itu terjadi setelah naik 0,215 persen pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB).
Penurunan suku bunga The Fed
Indeks tersebut naik satu persen pada bulan ini, setelah turun dua persen pada Desember. Kondisi tersebut terjadi karena para pedagang menilai kembali seberapa curam dan penurunan suku bunga yang mungkin dilakukan oleh The Fed.
Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengatakan seseorang secara singkat mengakses akun media sosial X-nya dan memposting pesan palsu. Postingan itu mengatakan bahwa mereka telah menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk bitcoin, sebuah langkah yang ditunggu-tunggu oleh industri kripto.
|Baca: ETF Bitcoin Spot Disetujui, Bos Indodax: Tonggak Penting Industri Aset Kripto!
SEC akan memutuskan di kemudian hari apakah akan menyetujui permohonan dari manajer aset Ark Investments dan 21Shares untuk meluncurkan ETF bitcoin spot. Lebih dari selusin aplikasi ETF Bitcoin, termasuk dari BlackRock, Fidelity, dan VanEck, juga menunggu keputusan dari agensi tersebut.
Bitcoin turun 3,3 persen menjadi US$44.600 setelah melonjak ke puncak 21 bulan di US$47.897 karena postingan palsu. Antisipasi terhadap keputusan positif SEC terhadap ETF, yang kemungkinan menarik miliaran investasi baru, telah mendorong harga bitcoin dalam dua bulan terakhir.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News