Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak melemah seiring dengan kebijakan pengetatan moneter The Fed.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah kelihatannya masih akan melemah terhadap dolar AS. Selain karena kebijakan pengetatan moneter the Fed, juga karena berkembangnya sentimen resesi.
|Baca juga: Rupiah Berpotensi Tertekan Kenaikan Bunga The Fed
Setelah bank sentral AS, kemarin bank sentral Inggris dan Swiss juga menaikan suku bunga acuannya. Dan kemungkinan bank-bank sentral dunia lainnya akan mengikuti. “Sebagian pelaku pasar menganggap bahwa Kenaikan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi ini akan menekan laju pertumbuhan ekonomi dan berpotensi menuju resesi,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat 17 Juni 2022.
Lebih lanjut, Ariston mengatakan sentimen di atas menjadi negatif untuk aset berisiko termasuk rupiah. Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.780-Rp14.800, dengan support di kisaran Rp14.720.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,15% ke level Rp14.767 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,03% ke level Rp14.741 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News