Media Asuransi, JAKARTA – Perkembangan dunia investasi menjadi sangat pesat karena didukung akses informasi yang mudah. Keinginan masyarakat untuk berinvestasi pun meningkat, ditopang pilihan produk investasi yang beragam.
Keberadaan saham, obligasi, emas, properti hingga mata uang kripto membuat masyarakat memiliki pilihan investasi beragam yang paling sesuai untuk tujuan keuangan mereka. Selain itu, reksa dana jadi salah satu pilihan investasi yang cukup diminati.
Menyajikan pengelolaan aktif portofolio investasi ,secara singkat reksa dana merupakan wadah himpunan dana dari para investor yang dikelola dalam portofolio efek seperti obligasi, saham, pasar uang oleh manajer investasi dan diadministrasikan oleh bank kustodian.
|Baca juga: Masih Bingung soal Reksa Dana? Ini Penjelasan Lengkap Jenis dan Keuntungannya!
“Reksa dana bagaikan ‘kendaraan’ untuk mencapai tujuan keuangan, dan investor dapat leluasa memilih jenis ‘kendaraannya’ sendiri mulai dari yang lambat dengan risiko rendah hingga yang cepat tapi lebih berisiko,” kata Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 30 Juni 2025.
Menurut Dimas, setidaknya ada lima hal yang dinikmati oleh investor reksa dana, yakni:
- Diversifikasi yang praktis
Bagi investor berpengalaman, menyusun portofolio yang terdiversifikasi sangat mungkin untuk dilakukan. Namun bagi investor yang belum berpengalaman, tidak punya cukup informasi atau waktu untuk riset dan analisa, reksa dana menawarkan akses instan ke kumpulan aset yang diseleksi secara profesional.
Aset-aset ini dapat mencakup berbagai sektor, wilayah geografis, dan kelas aset. Tingkat diversifikasi seperti ini, terutama dalam reksa dana yang dikelola secara aktif, sulit untuk direplikasi tanpa komitmen modal dan waktu yang signifikan.
|Baca juga: Kamu Wajib Tahu, Begini 4 Poin Perbedaan Saham dan Reksa Dana!
Menurut Dimas, strategi investasi yang fokus pada diversifikasi kini juga makin memiliki peran penting dalam mempertahankan kekayaan dan portofolio yang terdiversifikasi umumnya lebih tangguh dan stabil, sehingga mampu membantu investor mencapai tujuan keuangan masa depan di berbagai tahap kehidupannya.
- Pengelolaan profesional yang mampu bergerak lincah dan taktis
Perusahaan manajer investasi memiliki tim yang berpengalaman dan mendedikasikan waktunya pada aspek-aspek pengelolaan investasi: riset dan analisis, alokasi aset, penyelesaian transaksi, pencatatan dan lain sebagainya. Investor reksa dana jadi punya lebih banyak waktu untuk melakukan banyak hal lain sementara asetnya dikelola ahlinya.
- Hemat biaya
Portofolio yang baik membutuhkan fine-tuning secara terus-menerus, misalnya mengganti saham atau obligasi satu dengan yang lain, atau menambah dan mengurangi porsinya. Ini mengharuskan investor perlu sering bertransaksi dan mengeluarkan biaya transaksi.
“Untuk reksa dana, transaksi dilakukan oleh manajer investasi untuk seluruh nasabah secara kumulatif, sehingga lebih hemat dan sudah terefleksi pada harga unitnya,” jelas Dimas.
|Baca juga: Jangan Asal Pilih! Ini Beda Deposito dan Reksa Dana Buat Kamu yang Lagi Cari Cuan!
Selain itu imbal hasil dari reksa dana bukan merupakan objek pajak, sehingga mempermudah investor dari sisi administrasi pelaporan pajak tahunan. Bahkan ada beberapa platform investasi yang menggratiskan biaya beli dan jual unit reksa dana seperti di platform Manulife iFUNDS milik MAMI.
- Risiko perilaku yang terkendali
Seorang investor berpengalaman, kadang tak luput dari bias kognitif, seperti bias informasi, ketakutan terhadap potensi kerugian atau pengambilan keputusan yang terlalu cepat atau terlambat. Pengelolaan reksa dana dilakukan dengan proses investasi yang sistematis untuk pembentukan portofolio dan keputusan jual, beli, yang meminimalkan risiko bias kognitif tersebut. Dengan demikian risk-return reward portofolio reksa dana selalu terjaga.
- Akses ke niche market
Beberapa produk reksa dana memungkinkan Anda mengakses sektor atau aset-aset khusus, misalnya investasi ke pasar negara lain, investasi berbasis ESG atau obligasi korporasi, yang sulit atau tidak efisien untuk diakses jika Anda adalah investor individu secara langsung, atau dengan modal investasi terbatas.
Selain kelima hal di atas, Dimas menambahkan bahwa reksa dana dapat menjadi opsi instrumen investasi yang menawarkan kemudahan dan ragam pilihan strategi investasi. Reksa dana menyuguhkan kombinasi sehat dari diversifikasi, wawasan profesional dan efisiensi operasional. “Di dunia, ketika fokus dan pengelolaan risiko adalah kunci dalam berinvestasi, reksa dana tetap menjadi partner yang kuat dan andal,” tuturnya.
Dia menyarankan agar investor selalu memahami cara kerja investasi pilihannya. Dimulai cara beli, cara jual, dan bagaimana cara investasi tersebut menghasilkan return. “Jangan hanya tergiur iming-iming return tinggi tanpa mengetahui seluk beluknya secara jelas dan masuk akal,” tegasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News