Media Asuransi, JAKARTA – PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) menargetkan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp1,5 triliun dan Rp450 miliar pada tahun 2022.
Informasi tersebut terungkap dalam laporan Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK IJ/Not rated) – Site visit note: Re-affirming confidence, yang ditulis oleh analis Mirae Sekuritas, Handiman Soetoyo.
“Kami mengunjungi pabrik terbaru MARK, Dalu 2, untuk menyaksikan ekspansi kapasitas produksi secara besar-besaran dalam 2 tahun terakhir setelah wabah Covid-19 pada tahun 2020,” tulisnya.
Handiman menjelaskan pabrik Dalu 2 merupakan pabrik ketiga dengan kapasitas terbesar dibandingkan dengan pabrik sebelumnya, KIM Star dan Dalu 1.
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Prospek Cerah Kinerja Mark Dynamics (MARK)
MARK adalah produsen cetakan sarung tangan terbesar di dunia dengan pangsa pasar ~40%. Sebagai catatan, spesifikasi yang unik dari pencetak tangan dan masa penggunaan yang terbatas akan mendorong loyalitas pelanggan dan pesanan yang berkelanjutan.
Pada tahun 2021, jelas dia, MARK membukukan pertumbuhan pendapatan yang luar biasa sebesar 111,1% yoy menjadi Rp1,2 triliun, dengan laba bersih meroket sebesar Rp390,9 miliar. Selanjutnya, pendapatan tumbuh 66,0% yoy menjadi Rp361,2 miliar dan laba bersih tumbuh 80,5% yoy menjadi Rp125,1 miliar di 1Q22.
Menurut Handiman, perusahaan telah menerima pesanan penjualan dengan pengiriman yang dijadwalkan sampai Agustus 2022. Sementara itu, karena krisis pasokan tenaga kerja di Malaysia mulai memudar, kami yakin produksi sarung tangan akan dilanjutkan, sehingga berpotensi meningkatkan permintaan untuk pencetak sarung tangan.
Selain itu, MARK berencana membangun pabrik saniter di sebelah pabrik Dalu 2 untuk memproduksi toilet duduk. Perusahaan berharap dapat meningkatkan kontribusi penjualan saniter dari 3% menjadi 10%. Selain itu, saat ini perusahaan juga sedang membangun pabrik sprayer yang akan memproduksi sprayer untuk keperluan pertanian.
Lebih lanjut, Handiman mengungkapkan bahwa perusahaan menargetkan pendapatan dan laba bersih masing-masing mencapai Rp1,5 triliun dan Rp450 miliar pada 2022F. Saat ini, MARK diperdagangkan pada P/E FY22F yang sangat ringan sebesar 8,7x (-1,7 SD dari P/E rata-rata 5 tahun) meskipun pertumbuhan pendapatannya luar biasa dan profitabilitas yang solid.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News